Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembelian Mi Instan Dijatah di Singapura Akibat Wabah Corona

Pembelian Mi Instan Dijatah di Singapura Akibat Wabah Corona Warga Singapura Borong Bahan Kebutuhan Pokok di Supermarket. ©2020 REUTERS/Edgar Su

Merdeka.com - Merebaknya kasus virus corona di Singapura membuat pasar swalayan di sana mulai membatasi konsumen membeli sejumlah komoditas.

Status virus corona di Singapura kini menjadi oranye, mengakibatkan banyaknya pembeli yang memborong persediaan makanan karena panik dan penimbun persediaan makanan menjadi naik.

Melansir dari laman Channel News Asia, Minggu (9/2), pasar swalayan FairPrice membatasi pembelian mie instan sebanyak empat bungkus per pelanggan. Aturan ini telah berlaku di seluruh toko NTUC FairPrice di Singapura.

NTUC FairPrice merupakan toko ritel terbesar di Singapura, dengan 230 toko dalam bentuk supermarket dan minimarket. Perseroan bertujuan agar tidak ada pelanggan yang menimbun komoditas.

"Kami meminta pelanggan untuk membeli apa yang mereka butuhkan dan tidak menimbun," tulis FairPrice.

FairPrice mengakui jika ada kenaikan permintaan barang. Meski begitu, jumlah persediaan mereka masih memadai.

Selain mie instan, pembelian beras juga dibatasi menjadi dua karung untuk seorang pembeli. Sementara, pembelian sayur-sayuran hanya boleh hingga 50 dolar Singapura (sekitar 500 ribu rupiah).

Di luar pangan, produk-produk seperti tisue toilet dan tisue wajah dibatasi menjadi empat pak per pembeli FairPrice.

Aksi penimbunan barang mulai terjadi di China dan Hong Kong telah terjadi akibat Virus Corona. Pekan lalu saja, komoditas beras dan mie instan di pasar swalayan Hong Kong ludes diburu pembeli.

Warga Hong Kong Borong Persediaan Pokok

Virus corona mulai berdampak terhadap ekonomi berbagai negara. Saat ini, warga Hong Kong dilaporkan mulai bepergian ke pasar maupun supermarket untuk menyetok berbagai keperluan.

Menurut laporan Chanel News Asia, pada akhir pekan lalu, ratusan orang mengantre untuk membeli masker dan vitamin; makanan seperti daging, makanan laut, beras; dan mie instan ternyata ikut diborong.

Konsumen khawatir wacana penutupan perbatasan Hong Kong dan China akan memberi dampak terhadap persediaan produk. Hingga kini, pemimpin Hong Kong Carrie Lam belum bersedia menutup akses antara Hong Kong dan China Daratan.

Sementara, perserikatan tenaga kesehatan Hong Kong siap turun ke jalanan untuk memprotes keputusan pemerintah yang tak ingin menutup akses ke China Daratan di tengah risiko virus corona.

Sekitar 90 persen persediaan makanan di Hong Kong adalah produk impor. Kebanyakan di antaranya berasal dari China Daratan.

"Semua orang benar-benar khawatir. Saya pikir semua takut terkait apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Harga-harga juga naik," ujar Cindy, seorang eksekutif ritel.

Produk-produk yang ludes terjual adalah hand wash dan cairan antiseptik. Karung-karung beras dan mi instan yang tersisa pun diborong pelanggan.

Pembeli lebih memilih supermarket ketimbang pasar tradisional, sebab kondisi supermarket yang ber-AC dianggap lebih nyaman.

Bagi warga Hong Kong, aksi borong makanan itu tak pernah terjadi sebelumnya. Dampak dari virus corona dianggap lebih parah daripada peristiwa wabah SARS. Banyak juga foto beredar di Twitter terkait panjangnya antrean konsumen demi membeli masker.

Cara Taiwan Cegah Penimbun Masker

Merebaknya virus corona ternyata memberikan efek terhadap penjualan masker.

Ada pula pembeli yang rela mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan masker. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan masker-masker produksi Indonesia sudah diborong China.

Stok masker di Taiwan juga sedang menipis, sementara Taiwan bukan negara yang berfokus pada produksi masker, mereka lebih memilih impor masker.

Untuk menghindari kekacauan pasar, pemerintah Taiwan pun langsung membeli masker dari pabrik lokal untuk kemudian dibagikan lagi.

"Pemerintah membeli sebagian besar masker dari pabrik dan mendistribusikan masker-masker itu ke pusat-pusat medis. Pengendalian pun lebih baik dan harganya bagus," ucap pemimpin perwakilan Taiwan di Indonesia, John Chen, kepada Liputan6.com.

Karena kebijakan tersebut, harga masker tetap terjaga seharga sekitar Rp 20 ribu per lembar.

Selain itu, Taiwan tidak khawatir terkait masalah pangan. Berbeda dari Hong Kong yang banyak impor dari China, pemerintah Taiwan mengimpor dari negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Kami mengimpor cukup banyak sayuran dari Indonesia dan kami mengimpor daging dari Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Eropa," jelas John Chen.

Reporter Magang : Roy Ridho

Reporter: Tommy KurniaSumber Liputan6.com

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal

Perusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal

Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.

Baca Selengkapnya
Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini

Bukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini

Pengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Hindari Konsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini saat Mengalami Masalah Tenggorokan

Hindari Konsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini saat Mengalami Masalah Tenggorokan

Pada saaat mengalami sakit tenggorokan, penting untuk melakukan berbagai cara agar masalah ini tidak memburuk.

Baca Selengkapnya