Pembantu Indonesia di Saudi lolos dari hukuman pancung
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berhasil membebaskan pembantu rumah tangga bernama Fitra Yanti binti Ali Mali, 25 tahun, dari ancaman hukuman mati. Buruh migran asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ini didakwa membunuh anak majikannya yang menetap di Yanbu, Arab Saudi.
"Ia bertolak (ke Jakarta) menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-981 hari ini," kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri P.L.E. Priatna dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (10/4). Ia menambahkan Fitra sempat mendekam di penjara Yanbu hampir tiga bulan sebelum dibebaskan dengan bantuan KOnsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Jeddah.
KJRI mengetahui kasus itu Februari lalu dari Kementerian Luar Negeri Saudi yang menyampaikan lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Riyadh. Fitra ditahan sejak 20 Desember 2011.
Priatna mengungkapkan setelah mengunjungi Fitra di penjara, KJRI pada awal bulan lalu mendatangi Kepala Badan Investigasi dan Penuntut Umum Yanbu. Mereka mendapat penjelasan tidak ditemukan cukup bukti atas dakwaan pembunuhan itu. Fitra mengaku tidak membunuh anak lelaki majikannya yang berusia empat tahun. Menurut dia, bocah itu tewas tenggelam di kolam renang.
KJRI kemudian diminta menjadi penjamin agar Fitra dapat dikeluarkan dari penjara. Syaratnya, KJRI harus mampu menghadirkan dia bila diperlukan hingga kasusnya selesai. Dengan surat jaminan itu, dia akhirnya dibebaskan.
Sehari kemudian, Badan Investigasi dan Penuntut Umum Yanbu menyampaikan majikan Fitra bernama Abdullah Ied Al-Qobsani, telah mencabut tuntutannya dan kasus dinyatakan selesai.
Fitra diberangkatkan ke Arab Saudi pada 5 Juni 2011 oleh PT. Duta Putra Kahuripan. Pemulangannya dari Jeddah ke Jakarta didampingi oleh Konsul Muda Konsuler KJRI Jeddah Muhammad Sadri.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaNatsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKemenag juga mengingatkan PPIH Arab Saudi untuk memegang teguh komitmen dan tanggung jawab melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Baca Selengkapnya