Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pejabat Iran Tuding Pesawat Militer AS Mengangkut Narkotika dari Afghanistan

Pejabat Iran Tuding Pesawat Militer AS Mengangkut Narkotika dari Afghanistan Anak-anak Afghanistan panen opium. ©REUTERS/Parwiz

Merdeka.com - Seorang pejabat tinggi Iran mengatakan produksi narkotika telah mengalami peningkatan 50 kali lipat selama rentang 17 tahun terakhir di Afghanistan. Dia menyebut pesawat militer Amerika serta milik aliansi militer pimpinan AS dan NATO terlibat dalam pengangkutan obat-obatan terlarang di negara yang dilanda perang itu.

Eskandar Momeni, direktur jenderal Markas Besar Pengawasan Narkoba Iran, membuat pengumuman tersebut selama konferensi video yang dihadiri oleh para deputi, sekretaris jenderal dan sekretaris dewan koordinasi anti-narkoba provinsi di ibu kota, Teheran, pada hari Senin (24/8).

"Pada tahun 2000, total produksi narkotika di Afghanistan mencapai sekitar 200 ton, yang meningkat menjadi lebih dari 9.000 ton pada tahun 2017, meningkat sekitar 50 kali lipat," kata Momeni seperti dikutip kantor berita ISNA yang dilansir Press TV, Selasa (25/8).

"Berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, pesawat yang dioperasikan oleh NATO dan Amerika Serikat mengangkut obat-obatan terlarang ini ke negara tetangga kami," tambah Momeni.

Dia mengatakan langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk memerangi penyelundupan narkoba selama empat dekade terakhir.

"Sementara upaya di bidang melawan, pengobatan dan pengurangan dampak buruk sedang dilakukan dengan giat, prioritas pertama dari Markas Pengawasan Narkoba Iran adalah di bidang pencegahan wabah dan kecanduan," tegas Momeni.

Bulan lalu, Kantor Berita TASS Rusia juga mengutip pernyataan utusan presiden Rusia untuk Afghanistan yang mengatakan bahwa intelijen AS telah terlibat dalam "perdagangan narkoba" di negara yang dilanda perang tersebut.

"Petugas intelijen AS terlibat dalam perdagangan narkoba. Pesawat mereka dari Kandahar, dari Bagram [lapangan terbang dekat Kabul] terbang kemanapun mereka mau - ke Jerman, ke Rumania - tanpa inspeksi apapun," kata Zamir Kabulov.

Kabulov menekankan bahwa keterlibatan AS dalam perdagangan narkoba ke Eropa melalui pesawat yang belum dipetakan adalah rahasia umum di Afghanistan, dengan mengatakan, "Setiap warga Kabul akan memberi tahu Anda bahwa, semua orang siap membicarakannya."

eskandar momeni

Eskandar Momeni©Press TV/Ghanbar Naderi

PBB mengatakan lebih dari 80 persen opium dunia diproduksi di Afghanistan dan sebagian besar narkotika yang diproduksi di negara tersebut ditujukan untuk negara-negara Eropa.

Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada Oktober 2001 tak lama setelah serangan 11 September. Sementara invasi tersebut mengakhiri kekuasaan Taliban di negara itu, namun gagal melenyapkan kelompok militan tersebut.

Pasukan Amerika sejak itu tetap berada di Afghanistan melalui kepresidenan George W. Bush, Barack Obama, dan sekarang, Donald Trump.

Sekitar 2.400 tentara AS telah tewas, bersama dengan pasukan Afghanistan dan militan Taliban dalam jumlah yang tidak diketahui. Lebih dari 100.000 warga Afghanistan telah terbunuh atau terluka sejak 2009 ketika Misi Bantuan PBB di Afghanistan mulai mendokumentasikan korban jiwa.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Membandingkan Kekuatan Militer Iran Vs Israel

Membandingkan Kekuatan Militer Iran Vs Israel

Negara Israel memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.

Baca Selengkapnya
Solusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat

Solusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat

Pemerintah juga diminta menekan impor barang pangan dan barang konsumsi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Sebut Indonesia Negara Terkuat ke-16 di Dunia, Cek Dulu Datanya

Prabowo Sebut Indonesia Negara Terkuat ke-16 di Dunia, Cek Dulu Datanya

Pernyataan Prabowo bisa dikatakan benar, sebab pada tahun 2021 Indonesia memang memasuki peringkat ke-16 dengan kekuataan militer terkuat di dunia.

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Pejabat Militer Iran Akui Ada Ledakan di Isfahan, Tapi Tak Bikin Kerusakan Apapun

Pejabat Militer Iran Akui Ada Ledakan di Isfahan, Tapi Tak Bikin Kerusakan Apapun

Pihak Iran menegaskan, ledakan yang terjadi bukan karena serangan Israel

Baca Selengkapnya
VIDEO: Makin Panas! Israel Luncurkan Rudal Serang Kota Penting Senjata Nuklir Iran

VIDEO: Makin Panas! Israel Luncurkan Rudal Serang Kota Penting Senjata Nuklir Iran

Kota Isfahan juga lokasi dari beberapa fasilitas penting seperti situs penelitian dan pengembangan militer, serta pangkalan militer.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya