Merdeka.com - Pegiat Femen asal Tunisia Amina Tyler, 19, yang memasang foto telanjang dada di Internet dua bulan lalu, kemarin ditangkap polisi lantaran mencoba menyelinap masuk ke kota tersuci di Tunisia, Kairouan. Dia juga diduga akan beraksi bugil pada sebuah konferensi tahunan digelar di kota itu.

Amina ditangkap saat menyamar dengan mengenakan kerudung, seperti dilansir situs Huffington Post, Selasa (21/5). Organisasi Femen asal Ukraina biasa berdemo telanjang dada membela kebebasan hak-hak perempuan.

Kemarin Amina berusaha menembus barisan kemanan yang menjaga acara konferensi tahunan itu. Polisi berusaha mencegah kelompok Islam konservatif yang akan protes di konferensi itu.

Amina tampak digiring polisi. Dia mengenakan baju biru kotak-kotak, rok jins pendek. Ketika ditangkap Amina juga tampak berambut pendek pirang.

Pengacara Amina, Radhia Nasraoui menyatakan, kliennya itu mencoret dinding kuburan di dekat masjid kota itu dengan tulisan "FEMEN" dan dia juga berencana melepas bajunya.

"Dia membuat kita malu. Kami akan melindungi kota kami. Perempuan kotor seperti dia seharusnya tidak berada dekat kami," kata seorang warga Kairouan.

Ibu Amina, Wafa, mengatakan putrinya itu harus dirawat oleh psikiater.

"Dia mengalami masalah psikologi. Saya sangat khawatir terhadapnya. Saya takut dia akan dikecam di pengadilan," kata Wafa.

Maret lalu Amina diancam akan dirajam hingga tewas lantaran memasang foto telanjang dada dirinya di situs Femen. Salah satu foto di situs itu memperlihatkan dirinya sedang merokok dan di dadanya yang telanjang tertulis bahasa Arab "tubuhku adalah milikku dan bukan milik kehormatan orang lain."