Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Paus ini dituding pendukung Nazi

Paus ini dituding pendukung Nazi Paus Pius XI di kantornya. (c) dokumen/Edison Historical Site

Merdeka.com - Hari ini, tanggal 31 Mei 155 tahun lampau, lahir bayi bernama Ambrogio Damiano Achille Ratti. Dia dibesarkan di Kota Desio, Provinsi Milan. Kedua orang tuanya memiliki pabrik pemintalan sutra.

Jalan hidup Ratti berubah ketika remaja. Dia tidak ingin meneruskan usaha kedua orang tuanya. Pemuda ini malah masuk biara. Pilihan hidupnya tidak keliru.

Selama menjadi biarawan, karir akademiknya amat menonjol. Ratti berhasil merampungkan studi doktor di bidang filsafat, hukum, dan teologi sekaligus.

Dorongan menggeluti ilmu pengetahuan bahkan sempat membuatnya meninggalkan gereja. Ratti sempat bekerja penuh di Perpustakaan Ambrosiana, meneliti naskah kuno abad pertengahan selama periode 1888 hingga 1911.

Meski lebih suka menjadi peneliti, takdir berkata lain. Ratti diminta Paus Benediktus XV menjadi perwakilan Tahta Suci di Polandia. Sejak saat itu, pastur intelektual ini harus merasakan kerasnya dunia politik.

Di Polandia, dia diusir karena menentang praktik pengekangan gereja oleh pemerintah yang condong pada Uni Soviet. Karena sikapnya keras dan sering mengkritik, dia diusir dari negara itu.

Di tengah gonjang-ganjing dunia setelah Perang Dunia I, Benediktus XV meninggal. Ratti dianggap satu-satunya calon mumpuni oleh petinggi Vatikan lain. Dia pun terpilih jadi pemimpin tertinggi umat Katolik Roma. Ratti memakai gelar Paus Pius XI.

Semenjak jadi paus, dia harus berhadapan dengan banyak skandal. Merujuk Buku Sex Lives of the Popes karya Nigel Cawthorne, ada beberapa keputusan politik fatal yang membuatnya punya noda sebagai pemuka agama.

Pada 1932, dia mengutuk praktik kontrasepsi, padahal saat itu Eropa sedang dilanda ledakan penduduk dahsyat. Perekonomian pun lesu. Pengurangan jumlah warga sebetulnya bisa jadi salah satu solusi. Namun seruannya membuat kebijakan ini urung dilaksanakan di beberapa negara.

Salah satu kesalahannya adalah mendukung invasi pemimpin Italia Benito Mussolini ke Abyssinia. Serangan sukses ini merupakan salah satu alasan rakyat bersimpati pada pemerintahan fasis itu.

Bahkan, ketika diktaktor Jerman Adolf Hitler naik tahta, dia mendukung gaya pemerintahan Nazi. Pius XI bahkan mengirim utusan khusus langsung dari Vatikan buat Jerman. Tidak ada negara lain di dunia saat itu yang mendapat perlakuan serupa.

Meski dituding antek Nazi dan Mussolini, Paus yang satu ini tetap mengkritik kekejaman dua pemerintahan itu. Pada 1931, di radio dia balik menyerang negara-negara Barat yang diam saja ketika Hitler kebencian rasial pada Yahudi di masa-masa awal pemerintahan.

Bagi beberapa sejarawan, seperti tercatat pada esai Frank J. Coppa, sikap saling berlawanan itu karena Pius XI harus mengupayakan kompromi agar Tahta Suci tidak diserang Italia dan Jerman.

Coppa menilai Pius XI hanyalah pemimpin yang pragamatis. Dunia ilmu pengetahuan agaknya memang lebih pas baginya dibanding mengurusi politik dunia. Paus bernama Ratti ini mangkat pada 10 Februari 1939.

Hingga akhir hidupnya, dia tidak pernah tahu bahwa Nazi yang begitu kuat, takluk oleh gabungan sekutu.   

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 15 Agustus 1944: Dimulainya Operasi Dragoon, Invasi Sekutu ke Arah Prancis Selatan

Sejarah 15 Agustus 1944: Dimulainya Operasi Dragoon, Invasi Sekutu ke Arah Prancis Selatan

Operasi ini adalah sebuah langkah strategis yang dilakukan oleh pasukan Sekutu untuk merebut wilayah selatan Prancis yang masih dikuasai oleh pasukan Nazi.

Baca Selengkapnya
Sejarah 22 Maret 1933: Pembukaan Dachau sebagai Kamp Konsentrasi Nazi yang Pertama

Sejarah 22 Maret 1933: Pembukaan Dachau sebagai Kamp Konsentrasi Nazi yang Pertama

Dachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.

Baca Selengkapnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya

Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya

Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung

Baca Selengkapnya
Intervensi adalah Istilah dalam Politik, Begini Penjelasan Lengkapnya

Intervensi adalah Istilah dalam Politik, Begini Penjelasan Lengkapnya

Intervensi ini bisa dikatakan sebagai campur tangan negara diktator dalam urusan negara lain.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.

Baca Selengkapnya
3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat

3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan jam saja. Berikut contoh naskah pidato kemerdekaan singkat yang mudah dipahami.

Baca Selengkapnya
Anies Ingatkan TNI-Polri dan ASN soal Netralitas: Sumpah Itu di Atas Instruksi Atasan

Anies Ingatkan TNI-Polri dan ASN soal Netralitas: Sumpah Itu di Atas Instruksi Atasan

Anies meyakini, TNI-Polri hingga ASN bakal bersikap netral sesuai sumpah dan UUD 1945 untuk tidak memihak

Baca Selengkapnya