Paus Fransiskus Sebut Kirim Senjata ke Ukraina Secara Moral Dibenarkan
Merdeka.com - Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus mengungkapkan pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina secara moral dapat dibenarkan.
“Ini adalah keputusan politik yang dapat bermoral, dapat diterima secara moral, jika dilakukan dalam kondisi moralitas,” ungkap Paus Fransiskus kemarin dalam perjalanannya dari kongres pemimpin-pemimpin agama di Kazakhstan, seperti dilansir Reuters, Kamis (15/9).
Pengiriman senjata dapat dipandang secara moral benar karena doktrin perang Gereja Katolik Roma bernama ‘Just War Doctrine’ atau Doktrin Perang Saja. Doktrin itu memungkinkan penggunaan senjata mematikan secara proporsional (seimbang) untuk pertahanan diri melawan negara agresor (penyerang).
“Pertahanan diri tidak hanya sah tetapi juga ungkapan cinta tanah air. Seseorang yang tidak membela diri, yang tidak membela sesuatu, tidak menyukainya (doktrin). Mereka yang membela menyukainya (doktrin),” ujar Paus.
Namun ada juga tindakan yang tidak bermoral di saat terjadinya perang.
“Ini bisa menjadi tidak bermoral jika niatnya adalah memprovokasi lebih banyak perang, atau untuk menjual senjata atau membuang senjata yang (suatu negara) tidak perlukan lagi. Motivasi adalah apa yang sebagian besar memenuhi syarat moralitas tindakan ini,” ungkap Paus.
Tetapi Paus juga tekankan bahwa pembicaraan damai harus ada di antara dua negara yang berkonflik itu. Namun Paus juga paham pembicaraan damai sulit dilakukan.
“Selalu sulit untuk memahami dialog dengan negara-negara yang telah memulai perang ... sulit tetapi tidak boleh dibuang,” ungkapnya.
“Saya tidak akan mengecualikan dialog dengan kekuatan apa pun yang sedang berperang, bahkan jika itu dengan agresor. ... Terkadang Anda harus melakukan dialog seperti ini,” lanjutnya.
Paus juga mengungkapkan dialog antara Rusia – Ukraina tidak dapat ditunda.
“Itu (dialog) selalu selangkah lebih maju, dengan tangan terulur, selalu. Karena jika tidak, kita menutup satu-satunya pintu masuk akal menuju perdamaian,” kata Paus.
“Terkadang mereka (agresor) tidak menerima dialog. Sayang sekali. Namun dialog harus selalu dilakukan, atau setidaknya ditawarkan,” lanjutnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PBNU Sambut Gembira Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Bisa Mempererat NU dengan Vatikan
PBNU menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaTentara Israel Tembak Mati Dua Warga Kristen Palestina di Gaza Saat di Dalam Gereja
Paus Fransiskus menyesalkan penembakan ini, menyebut Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Persiapan Petugas PLBN NTT Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Ini Persiapan Petugas PLBN NTT Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Baca SelengkapnyaSerukan Perdamaian di Palestina, Paus Fransiskus: Hati Kami Berada di Betlehem
Paus Fransiskus memimpin misa Natal pada Minggu (24/12) malam di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Momen Jokowi Disoraki Petani, Ceritakan Sulitnya Bahan Pupuk dari Rusia Akibat Perang
Presiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaRespons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaKetum PBNU Desak Gencatan Senjata untuk Menghentikan Konflik di Gaza
"NU sama dengan pemerintah RI menuntut, mendesak gencatan senjata segera," kata Gus Yahya.
Baca Selengkapnya