Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasien Covid-19 Hanya Perlu Isolasi Mandiri Selama 10 Hari

Pasien Covid-19 Hanya Perlu Isolasi Mandiri Selama 10 Hari Pasien Covid-19 di India melakukan yoga. ©Money SHARMA/AFP

Merdeka.com - Setelah dites positif virus corona di Vietnam, Steven Tran (29), dibawa ke fasilitas rumah sakit untuk karantina mandiri selama dua pekan sesuai aturan pemerintah.

Tran, yang tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, terinfeksi Covid-19 ringan. Dia mengalami demam ringan selama satu hari, batuk, dan kehilangan indera perasa dan penciuman selama sepekan.

"Selama dua pekan saya tinggal di sebuah ruangan bersama empat sampai lima orang lainnya yang positif. Saya paling sering nonton Netflix, dan ada teras untuk di luar," ujarnya dalam wawancara dengan Alarabiya, dikutip Senin (3/8).

Setelah dua pekan, dia dipulangkan dari rumah sakit pada 7 April setelah tiga kali berturut dites negatif.

Namun menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), isolasi mandiri selama 14 hari bisa jadi tak diperlukan, dan badan ini sekarang merekomendasikan karantina mandiri untuk pasien Covid-19 dapat “secara umum dihentikan 10 hari setelah timbulnya gejala” tanpa tes negatif.

CDC mengutip penelitian baru yang menemukan pasien Covid-19 ringan sampai sedang secara umum tak berisiko menginfeksi orang lain 10 hari setelah mengalami gejala, dan oleh karena itu tak perlu dites ulang setelah periode ini.

"Data yang tersedia mengindikasikan orang dengan Covid-19 ringan sampai sedang tetap menular tidak lebih dari 10 hari setelah timbulnya gejala," kata CDC di situs webnya.

Namun rekomendasi karantina mandiri selama 10 hari ini tidak berlaku bagi pasien yang menderita Covid-19 yang parah, yang dapat terus menular hingga 20 hari setelah gejala timbul.

Menurut ahli epidemiologi Universitas Harvard, Dr. Marc Lipsitch, perbedaan penting adalah bahwa pedoman CDC bukan untuk karantina setelah terpapar virus corona, tetapi hanya untuk orang-orang yang dipastikan positif.CDC masih merekomendasikan karantina dua minggu bagi mereka yang telah terpapar virus.

"Anda harus tinggal di rumah selama 14 hari setelah kontak terakhir Anda dengan orang yang terkena Covid-19," jelas CDC di situs webnya.

Sebaliknya, pedoman baru adalah untuk pasien virus corona yang dikonfirmasi "untuk mengakhiri isolasi diri pada 10 hari dari timbulnya gejala meskipun viral load (muatan virus) mungkin ada lebih lama," kata Dr. Lipsitch dalam sebuah wawancara dengan Alrabiya.

Untuk pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala, CDC menyarankan untuk mengakhiri isolasi dan tindakan pencegahan lainnya 10 hari setelah tanggal tes PCR positif pertama mereka.

Untuk semua kasus virus corona, isolasi mandiri secara langsung sangat penting karena “orang sangat menular pada awal infeksi SARS-CoV-2 mereka dan sebelum munculnya gejala,” menurut profesor epidemiologi Universitas Yale, Dr. Kaveh Khoshnood.

"Studi penelitian telah menunjukkan bahwa produksi virus paling kuat pada awal infeksi dan sebelum sistem kekebalan merespon untuk menghancurkan virus dan menghasilkan gejala," kata Khoshnood dalam wawancara dengan Alarabiya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya