Parlemen Turki dibom, polisi dan pekerja luka-luka
Merdeka.com - Anggota angkatan bersenjata Turki pro kudeta mengatakan, mereka telah menguasai negara. Tetapi, para pejabat Turki mengatakan, upaya kudeta telah ditolak Sabtu pagi di malam kekerasan yang menewaskan sedikitnya 17 tewas, menurut media pemerintah.
Dikutip dari politico.com, Sabtu (16/7), ledakan, tembakan dan pertempuran udara dilaporkan antara pasukan loyalis Presiden Reccep Tayyep Erdogan dan pendukung kudeta meletus di ibu kota Ankara sepanjang malam. Rakyat Turki pun mengindahkan panggilan Presiden Erdogan untuk turun ke jalan menunjukkan dukungan bagi pemerintah yang dipimpinnya.
Badan Anadolu dikelola negara melaporkan, bom menghantam parlemen Turki di Ankara. Televisi CNN di Turki melaporkan, beberapa petugas polisi dan pekerja parlemen terluka dalam serangan bom.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, dalam wawancara melalui FaceTime dengan stasiun CNN Turk, menolak aksi militer sebagai upaya pemberontakan oleh minoritas angkatan bersenjata Turki.
Kekacauan politik di Turki disalahkan pada pemerintahan Erdogan yang dianggap otoriter. Upaya kudeta mulai Jumat, dengan pernyataan dari militer mengatakan telah merebut kekuasaan.
"Mereka yang mencoba melakukan kudeta tidak akan berhasil. Orang-orang kami harus tahu bahwa kami akan mengatasi hal ini," Jenderal Zekai Aksakalli, komandan pasukan khusus militer, mengatakan kepada televisi swasta NTV melalui telepon.
Jet tempur di bawah kendali pasukan loyalis terbang di atas ibu kota untuk menyerang helikopter diterbangkan oleh pendukung kudeta, kata kantor berita negara Anadolu. Televisi swasta NTV melaporkan bahwa satu helikopter ditembak jatuh.
Sabtu pagi, Nuh Yilmaz, juru bicara Turki National Intelligence mengatakan kepada CNN Turk, kudeta itu telah membatalkan, menambahkan bahwa kelompok-kelompok kecil yang masih aktif.
Selama pertempuran, 17 petugas polisi tewas dalam serangan helikopter di markas pasukan khusus polisi di pinggiran Ankara, kata Anadolu.
Situasi terkini dilaporkan sudah kondusif. Militer loyalis Erdogan dikabarkan telah berhasil mengamankan minoritas militer yang ingin melakukan kudeta.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek: Luka Bakar 90-100 Persen
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaKondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Pengumuman Penempatan Tugas Perwira Muda Polri, Tegang Tak Bisa Senyum Sedikitpun
Sebuah video memperlihatkan kondisi detik-detik pengumuman penempatan tugas para perwira muda. Mereka tampak sangat tegang dan siap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tinjau Arus Lalin Jakarta-Merak Jelang Operasi Ketupat 2024, Ini Hasilnya
Operasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaRibuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaSebar 7.000 Personel Amankan TPS, Irjen Karyoto: Jangan Terlena dengan Situasi Terlihat Landai!
Keduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca Selengkapnya