Merdeka.com - Para ilmuwan masih berusaha mencari keberadaan alien cerdas dengan memperluas pencarian mereka.

Ilmuwan memantau wilayah padat bintang menuju inti galaksi untuk mencari jenis sinyal yang dapat dihasilkan oleh alien cerdas.

Percobaan ini diumumkan pada Rabu (31/5). Ilmuwan akan berfokus pada jenis sinyal yang berbeda yang memungkinkan peradaban alien untuk berkomunikasi melintasi jarak yang sangat jauh dari ruang antarbintang.

Sebelumnya, upaya mendeteksi alien berfokus pada jenis sinyal radio pita sempit yang terkonsentrasi pada rentang frekuensi terbatas atau pada transmisi tunggal yang tidak biasa.

Dengan cara baru ini, ilmuwan memantau sinyal berdenyut yang ada di pita lebar. Sinyal tersebut menampilkan pola berulang setiap 11 hingga 100 detik.

Menurut mahasiswa pascasarjana di bidang astronomi Universitas Cornell, Akshay Suresh, alien mungkin menggunakan suar untuk berkomunikasi di Galaksi Bimasakti.

"Alien mungkin menggunakan suar semacam itu untuk komunikasi di seluruh galaksi, di mana inti Bima Sakti ditempatkan secara ideal," ujar Suresh.

Proyek ini merupakan kolaborasi antara Cornell, organisasi penelitian SETI Institute dan Breakthrough Listen, untuk mencari kehidupan alien cerdas.

Dengan menggunakan teleskop radio berbasis darat di Virginia Barat, BLIPSS telah berfokus pada langit kurang dari 1/200 area yang dicakup oleh bulan, membentang menuju pusat Bima Sakti sekitar 27.000 tahun cahaya jauhnya.

Ilmuwan memperkirakan, jika alien cerdas itu ada, mereka mungkin akan menghuni planet berbatu yang mengorbit di tempat yang disebut zona layak huni, atau zona Goldilocks, di sekitar bintang.

Para ilmuwan kini memantau secara pasif memindai sinyal para alien cerdas agar tidak memberi tahu keberadaan kita di Bumi.

Reporter magang: Yobel Nathania