Pandemi Covid-19, China Perketat Pengawasan Daging Beku Impor
Merdeka.com - China meningkatkan pengawasan terhadap impor makanan beku dan memberlakukan hukuman baru untuk pelanggaran keamanan di tengah meningkatnya kekhawatiran kontaminasi virus corona Covid-19 dalam rantai pasokan makanan.
Otoritas bea cukai mengatakan dengan aturan baru, eksportir makanan beku yang gagal dalam tes pengemasan asam nukleat Covid-19 dua kali akan diblokir dari pengiriman ke China selama seminggu, sementara mereka yang gagal tiga kali akan dibekukan selama sebulan.
Pihak berwenang mengatakan, selama setahun terakhir pemeriksaan dan audit oleh para pejabatnya telah menemukan pelanggaran langkah-langkah kesehatan dan keselamatan - termasuk penggunaan peralatan perlindungan pribadi yang tidak memadai dan desinfeksi yang tidak memadai - di antara 76 eksportir daging, ikan, susu, dan buah beku dari 30 negara.
“Perusahaan telah berjanji untuk memperbaiki praktik mereka. Otoritas ekspor terkait telah mendesak mereka untuk secara teratur melakukan audit untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keamanan pangan,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip laman South China Morning Post, Senin (14/9).
Kontrol baru muncul setelah kekhawatiran kesehatan Covid-19 di pasar grosir makanan di Beijing pada Juni lalu setelah talenan yang digunakan untuk menyiapkan salmon impor terkontaminasi virus corona. China juga menangguhkan impor makanan dingin dari 56 perusahaan asing yang melaporkan infeksi Covid-19 di antara para pekerja mereka.
Pada Juli, bea cukai China menunda impor udang dari tiga perusahaan Ekuador setelah menemukan jejak virus corona di kemasan mereka. Pembatasan tersebut telah dicabut.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada resiko penyebaran virus corona melalui makanan, peningkatan kontrol dan pengawasan telah memicu pasar gelap untuk barang-barang selundupan.
Polisi di kota Shenzhen, China selatan, pekan lalu mengatakan, sejak Juli mereka telah menangani kasus penyelundupan yang melibatkan lebih dari 500 ton makanan beku.
Reporter Magang: Farhan Hafizhan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMasyarakat China Ganderungi Durian Indonesia, Total Permintaan Diprediksi Capai USD 8 Miliar
Petani perkebunan diminta untuk terus meningkat kualitas durian yang dijual.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaIngat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaPotongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Kuno Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Ungkap Rahasia Masa Lalu China
Potongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Berisi Informasi Penting China Kuno
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca Selengkapnya