Pakai Masker Saja Tak Cukup, Penelitian Baru Sarankan Tetap Jaga Kebersihan Tangan

Merdeka.com - Orang yang memakai masker untuk melindungi diri dari penyakit jangan sampai mengabaikan langkah lainnya untuk menjaga kesehatan seperti mencuci tangan, demikian menurut penelitian terbaru.

Beberapa ahli khawatir masker dapat menciptakan rasa aman yang palsu bagi pemakainya tetapi tinjauan terhadap bukti yang ada - meskipun terbatas - oleh para peneliti di Universitas Cambridge dan King's College London di Inggris menemukan masalahnya bukan hal itu.

"Banyak badan kesehatan masyarakat sampai pada kesimpulan bahwa memakai penutup wajah dapat membantu mengurangi penyebaran SARS-CoV-2, dan bukti terbatas yang tersedia menunjukkan penggunaannya tidak memiliki efek negatif pada kebersihan tangan," jelas salah satu penulis dalam penelitian, James Rubin, dalam sebuah pernyataan pers, dikutip dari CNN, Selasa (28/7).

Memakai masker untuk melindungi diri terhadap Covid-19, khususnya di dalam ruang bersama seperti transportasi umum, sekarang diperlukan atau direkomendasikan di lebih dari 160 negara, menurut penelitian, yang diterbitkan dalam Analisis BMJ.

Sebagai bagian dari penelitian, para penulis melihat 22 ulasan sistematis yang meneliti dampak pemakaian masker pada virus pernapasan, termasuk flu tetapi tidak Covid-19.

Mereka menemukan enam uji coba terkontrol acak yang memperhatikan kebersihan tangan, dan hasilnya menunjukkan bahwa memakai masker tidak mengurangi frekuensi mencuci tangan atau membersihkan tangan. Bahkan, makalah itu mengatakan, dalam dua penelitian yang dilaporkan sendiri, tingkat cuci tangan lebih tinggi pada kelompok yang memakai masker.

"Dalam konteks pemakaian masker, penulis menunjukkan bahwa satu perilaku pencegahan (seperti memakai masker atau mencuci tangan) mungkin benar-benar mengingatkan pemakai tentang perlunya melakukan perilaku terkait lainnya - sehingga memperkuat seluruh rangkaian perilaku yang bergabung untuk mengurangi penularan," jelas Dr. Julian Tang, profesor kehormatan bidang ilmu pernapasan di Universitas Leicester, yang tidak terlibat dalam penelitian.