Obama sebut jaringan Al-Qaidah regional masih timbulkan ancaman
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama kemarin mengatakan cabang-cabang regional Al-Qaidah masih menimbulkan ancaman meski jaringan itu melemah secara keseluruhan.
Pernyataan itu disampaikan Obama setelah Amerika menutup sementara sejumlah kedutaan besarnya di kawasan Timur Tengah karena kekhawatiran mengenai keamanan. Obama juga mengatakan Amerika ingin memperkuat kemampuan setiap negara untuk menghadapi militan Al-Qaidah, seperti dilansir surat kabar Dawn, Sabtu (10/8).
"Al-Qaidah yang sangat terorganisr dan relatif terpusat yang menyerang kami pada 11 September telah tercerai-berai. Mereka sangat lemah dan tidak memiliki banyak kemampuan operasional," kata Obama, dalam sebuah jumpa pers.
Namun, Obama tetap memperingatkan bahaya yang dapat ditimbulkan Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) yang menguasai daerah-daerah di Yaman.
"Kita masih menghadapi organisasi-organisasi regional seperti AQAP yang dapat menimbulkan sebuah ancaman," katanya.
Obama menjelaskan militan-militan regional ini bisa menabrakkan sebuah truk berisi bom ke dinding kedutaan dan membunuh sejumlah orang. Karenanya, menurut Obama, diperlukan sebuah strategi yang bisa memperkuat kemampuan negara-negara mitra dalam menangani ancaman regional semacam itu.
Amerika pekan lalu menutup lebih dari 20 kedutaan dan konsulat mereka di negara-negara muslim karena kekhawatiran mengenai ancaman dari Al-Qaidah.
Semenanjung Arab merupakan pangkalan bersejarah Al-Qaidah, yang didirikan oleh militan kelahiran Arab Saudi, Usamah Bin Ladin, yang tewas dalam serangan Amerika di Pakistan pada 2011.
Negara-negara Barat, khususnya Amerika, semakin khawatir atas ancaman serangan dari kelompok ekstremis di Yaman, termasuk kegiatan Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP).
Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan.
Amerika ingin presiden baru Yaman menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman
Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaJokowi Cerita Pernah Ditanya Obama soal Keberhasilan BPJS Kesehatan, Begini Jawabannya
Namun, Jokowi mengatakan saat itu belum bisa memamerkan kinerja BPJS Kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza
Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaMengenal Saleh al-Arouri, Pemimpin Hamas di Tepi Barat yang Dibunuh Israel
Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaGaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal
Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.
Baca Selengkapnya