Nuklir Korut: China ajukan protes atas sanksi AS terhadap perusahaan mereka
Merdeka.com - Beijing telah memprotes keputusan Washington untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan China yang dituduh melakukan transaksi ekonomi gelap dengan Korea Utara.
Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat, mengumumkan langkah-langkah yang menargetkan lebih dari 50 perusahaan pelayaran, kapal dan bisnis perdagangan yang berhubungan dengan Korea Utara, dengan menyebutnya sebagai sanksi terberat yang pernah ada bagi rezim bersenjata nuklir.
Langkah-langkah tersebut, yang menurut AS ditujukan untuk memaksa Pyongyang menggulirkan program nuklirnya. Sanksi ini berlaku untuk perusahaan-perusahaan yang berada atau terdaftar di Korea Utara, China, Singapura, Taiwan, Hong Kong, Kepulauan Marshall, Tanzania, Panama dan Komoro.
Washington telah putus asa dengan Pyongyang, mengenai ketakutan adanya rudal yang mereka kembangkan untuk menyerang kota-kota besar di AS, dan sanksi tersebut dirancang untuk menekan ekonomi Korea Utara yang sudah genting akan pasokan bahan bakar.
"China sangat menentang yurisdiksi 'lengan panjang' Amerika Serikat dan sanksi sepihak pada entitas dan individu China," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang, seperti dilansir dari laman AFP (25/2).
"Kami telah mengajukan pernyataan serius kepada Amerika Serikat dan meminta mereka untuk segera menghentikan praktik yang salah, agar tidak merusak kerja sama yang relevan antara kedua belah pihak," tambahnya.
China merupakan sekutu utama Korea Utara, dengan teguh menolak permintaan Washington untuk embargo minyak, karena khawatir runtuhnya rezim Pyongyang, namun juga menyetujui PBB atas Korea Utara.
"Kami tidak akan mengizinkan warga atau perusahaan China untuk terlibat dalam kegiatan yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Geng.
Namun Washington mengatakan langkah terakhirnya menargetkan entitas yang telah membantu Pyongyang menghindari sanksi PBB.
Pertumbuhan ekonomi dan Militer Korea Utara sangat bergantung pada impor batu bara serta minyak dari Rusia dan China, dengan akuntansi yang terakhir mencakup sekitar 90 persen perdagangan negara.
Pada tahun 2017, Dewan Keamanan mengadopsi serangkaian resolusi untuk melarang ekspor komoditi Korea Utara, termasuk batu bara, besi dan baja.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBadak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya4 Negara yang Paling Banyak Berminat Investasi di IKN Nusantara
Terbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaSanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan Izinkan PT KCI Impor KRL dari China, Ini Alasannya
Untuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya