Ngotot Menang, Trump Tuding Saksi Tak Diizinkan Masuk Ruang Rekapitulasi Suara
Merdeka.com - Capres dari Demokrat, Joe Bidan terpilih menjadi presiden Amerika Serikat dalam pemilihan umum yang digelar pada 3 November. Biden unggul 284 electoral vote atau suara elektoral, mengalahkan capres petahana dari Republik, Donald Trump yang hanya memperoleh 214 suara elektoral. Capres AS harus mengantongi 270 suara elektoral untuk melenggang ke Gedung Putih.
Joe Bidan dan wapres terpilih Kamala Harris akan dilantik pada Januari mendatang.
Namun Donald Trump masih belum menerima kekalahannya. Di Twitter dia mengklaim memenangkan pemilihan.
"Saya memenangkan pemilihan ini, menang banyak!" kicaunya pada Sabtu (8/11) di akun Twitter resminya.
Twitter kemudian memberikan tanda peringatan dengan kicauannya tersebut. Dalam peringatannya, Twitter menulis kicauan tersebut tidak mengacu pada sumber resmi.
Trump kembali berkicau tujuh jam kemudian. Dia menuding tim pemantau atau saksinya tak diizinkan masuk saat proses penghitungan suara.
"Pemantau tak diizinkan masuk ke dalam ruang rekapitulasi. Saya memenangkan pemilihan, mendapatkan 71.000.000 suara sah. Hal buruk terjadi yang mana para pemantau tak diizinkan melihat. Tak pernah terjadi sebelumnya. Jutaan surat suara pos dikirim ke orang-orang yang tak pernah memintanya," kicaunya.
Kicauan itu kemudian ditandai oleh Twitter sebagai klaim kecurangan pemilu diperdebatkan.
Trump kembali berkicau, 71 juta suara sah adalah suara terbanyak bagi capres petahana.
"71.000.000 suara sah. Terbanyak bagi seorang presiden yang sedang menjabat."
Joe Biden menang setelah unggul di Pennsylvania. Joe Biden menyambut kemenangannya di Twitter. Ia mengaku merasa terhormat karena dipercaya rakyat AS.
"Amerika, saya merasa terhormat karena Anda telah memilih saya untuk memimpin negara besar kita. Pekerjaan di depan kita akan sangat sulit, tetapi saya menjanjikanmu ini: Saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika, baik kamu memilih saya atau tidak. Saya akan menjaga kepercayaan yang Anda berikan ke saya," ujar Joe Biden via Twitter, Sabtu (7/11).
Joe Biden kini merupakan presiden terpilih yang tertua sepanjang sejarah AS, 77 tahun. Mantan wakil presiden era Barack Obama ini telah berada di dunia politik hampir selama setengah abad.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaCatat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos
Hak suara terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMomen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaWanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres
Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca Selengkapnya