New York Times: Trump Tidak Bayar Pajak Penghasilan Selama 10 Tahun
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak pernah membayar pajak penghasilan selama 10 tahun dalam 15 tahun terakhir. Dia hanya membayar USD 750 pajak penghasilan federal pada 2016, tahun di mana dia memenangkan pemilihan presiden. Hal ini dilaporkan The New York Times pada Minggu, mengutip data pengembalian pajak selama lebih dari 20 tahun.
Laporan itu menambahkan, Trump juga hanya membayar USD 750 pada tahun pertama dia menjabat, dan dia tak membayar pajak penghasilan selama 10 tahun dalam 15 tahun sebelumnya karena dia dilaporkan kehilangan lebih banyak uang daripada pemasukannya.
Dikutip dari France 24, Senin (28/9), Trump membantah laporan tersebut, menyebutnya sebagai "sepenuhnya berita palsu".
Presiden AS tak diwajibkan UU merilis rincian keuangan pribadinya, tapi setiap orang sejak Richard Nixon melaksanakannya.
Trump telah melanggar tradisi kepresidenan dengan menolak merilis pendapatannya, berjuang lama di pengadilan dan memicu spekulasi tentang apa yang mungkin terkandung di dalam laporan finansialnya.
Pengembalian pajaknya, poin pembicaraan utama dalam pemilu 2016, telah hadir secara konstan selama masa kepresidenannya dan menjelang pemilu 3 November, ketika Trump berjuang untuk masa jabatan kedua.
The New York Times mengatakan data pajak yang telah dilihatnya "memberikan peta jalan pengungkapan, dari penghapusan biaya pengacara pembela kriminal dan sebuah rumah besar yang digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga hingga pendapatan penuh jutaan dolar presiden yang diterima dari kontes Miss Universe 2013 di Moskow. "
Catatan itu "mengungkapkan kekosongan, tetapi juga keajaiban, di balik citra yang mengaku-ngaku miliarder," tambahnya.
Alan Garten, seorang pengacara untuk Trump Organization, menanggapi laporan itu. Dia mengatakan "selama dekade terakhir, Presiden Trump telah membayar puluhan juta dolar pajak pribadi kepada pemerintah federal, termasuk membayar jutaan dolar dalam bentuk pajak pribadi sejak mengumumkan pencalonannya di 2015. "
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres
Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya