Netanyahu Menang Pemilu, Masa Depan Kian Suram Bagi Palestina
Merdeka.com - Rakyat dan para pemimpin Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza menanggapi kemenangan Benjamin Netanyahu dan partainya dalam Pemilu Israel.
Hanan Ashrawi, pejabat senior Palestina mengatakan rakyat Israel telah memilih kandidat yang sudah berjanji akan menerapkan status quo penindasan, pendudukan, dan pencaplokan di Palestina.
"Mereka secara luar biasa telah memilih anggota parlemen sayap kanan untuk mewakili mereka. Rakyat Israel memilih untuk mempertegas dan memperluas apartheid," kata Ashrawi, seperti dilansir laman the Guardian, Rabu (10/4).
Dalam pemilu kemarin, blok politisi ultranasionalis dan religius konservatif memimpin perolehan suara, termasuk mereka yang secara terbuka menyatakan menolak perdamaian dengan Palestina. Partai-partai yang mendukung perdamaian justru merosot.
Beberapa hari sebelum pemilihan Netanyahu mengatakan dia berencana mencaplok Tepi Barat jika dia kembali menjabat perdana menteri untuk kelima kalinya. Dia akan membentuk koalisi dengan aliansi sayap kanan, termasuk para politisi pro-pemukiman ilegal.
Ahmad Majdalani, orang dekat Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, mengatakan rakyat Palestina akan menggalang dukungan internasional untuk mencegah rencana pencaplokan Tepi Barat oleh kelompok ekstrem sayap kanan.
bentrokan warga palestina dan israel di tepi barat ©2017 REUTERS/Mohamad Torokman
Adel Khafajah, 55 tahun, ahli mesin dari Ramallah mengatakan akan terjadi lebih banyak pengambilalihan tanah di Tepi Barat.
"Saya tidak melihat titik terang politik dengan adanya pemukiman ini. Bentrokan tidak akan terhindarkan. Masa depan makin gelap seperti malam tanpa bulan. Kelompok ekstrem kanan ini haus akan pencaplokan tanah dan kekuasaan. Semoga Allah melindungi kami."
"Ceritanya masih sama selama 50 tahun ini," kata Naser Jameel dari Ramallah. "Bagi kami, rakyat Palestina, Yerusalem sudah hilang, Tepi Barat sudah penuh pemukiman."
Nantikan update berita Pemilu di Liputan6.com
Sementara di Jalur Gaza, rakyat Palestina tidak peduli dengan pemilu Israel yang dimenangkan Netanyahu.
"Saya tidak peduli dengan hasil pemilu Israel," kata Muhammad Sultan, guru berusia 41 tahun di Jalur Gaza. "Apa pun hasilnya situasi rakyat Palestina di Gaza tidak akan berubah. Mau Netanyahu menang atau kalah pun tidak akan ada yang berubah."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Knesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Minta Uang ke UEA untuk Bayar Gaji Pekerja Palestina, Dijawab Ketus Begini oleh MBZ
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPara demonstran meminta digelarnya pemilihan umum dini dan menggulingkan Netanyahu.
Baca SelengkapnyaRatusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca SelengkapnyaIni serangan kedua di kompleks RS Al-Shifa, sebelumnya serangan terjadi pada November 2023.
Baca Selengkapnya