Myanmar: Pembakaran desa di Rakhine ulah militan Rohingya
Merdeka.com - Brad Adams, selaku Direktur Pengawas Hak Asasi Manusia untuk Asia, mengungkapkan Myanmar menolak disebut dalang hancurnya desa-desa di Rakhine. Menurut pemerintah, penduduk muslim Rohingya sendiri yang membakar desa mereka.
"Temuan baru telah muncul. Militer dan pemerintah Myanmar mengklaim militan Rohingya bertanggung jawab atas pembakaran desa mereka sendiri," kata Adams, seperti dilansir dari laman Independent, Jumat (16/12).
Padahal, kata Adam, gambar satelit dan saksi mata menunjukkan para militer Myanmar berada di pos penjaga, selagi Desa Wa Peik, salah satu desa di negara bagian Rakhine, terbakar perlahan.
"Sulit dipercaya kalau militan Rohingya membakar lebih dari 300 bangunan di Wa Peik selama satu bulan sementara pasukan keamanan Myanmar hanya berdiri di sana dan menyaksikan," ujar Adam.
"Pejabat pemerintah Myanmar tertangkap basah citra satelit ini. Sudah waktunya mereka mengakui segala sanggahan mereka karena hal itu hanya memicu kurangnya kredibilitas," tambahnya.
Temuan Adam diungkapkan menyusul pernyataan jenderal militer Myanmar, Min Aung Hlaing, yang menyebut penduduk Rohingya sengaja membakar desa mereka untuk mendapatkan rumah baru.
Hal yang sama juga diungkapkan pejabat pemerintah dalam konferensi pers November lalu. Pemerintah membantah bahwa pasukannya bertanggung jawab atas pembakaran rumah-rumah di negara bagian Rakhine.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaBeredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca Selengkapnya