Myanmar larang edar majalah TIME edisi Juli
Merdeka.com - Juru bicara pemerintah Myanmar, Ye Htut, mengatakan Myanmar telah melarang majalah TIME edisi Juli mendatang lantaran dianggap kontroversial sebab pada bagian sampulnya menceritakan tentang kekerasan antara umat Buddha dan warga muslim di Myanmar. Hal ini tidak lain untuk mencegah konflik lanjutan.
Surat kabar The Sydney Morning Herald melaporkan, Rabu (26/6), larangan itu, yang pada bagian sampulnya memasang foto seorang biksu terkemuka yang dituduh memicu pergerakan anti-muslim dengan judul 'Wajah terorisme Buddha', datang meskipun aturan sensor di bangsa yang sedang melakukan reformasi dari rezim militer dan kontrol media yang ketat masih belum terasa.
Htut mengunggah berita tentang larangan itu di laman akun Facebook miliknya. Hal ini bertujuan untuk menunjukan keputusan sebuah komite yang tengah menyelidiki kekerasan agama yang mengguncang negara yang sedang mengalami reformasi demokrasi itu.
"Artikel berjudul 'Wajah terorisme Buddha' di majalah TIME edisi 1 Juli dilarang diproduksi, dijual atau didistribusikan dalam salinan asli atau foto kopi untuk mencegah konflik antar ras dan agama,"kata Htut.
Tidak jelas bagaimana sampul depan dan artikel itu nantinya akan disensor baik di media cetak atau di Internet. Di bawah pemerintahan junta militer, segala artikel yang dianggap dapat menyebabkan penghasutan atau perbedaan pendapat sering dilarang di surat kabar dan majalah atau segala bentuk tulisan apapun.
Para pengguna media sosial di Myanmar telah menyuarakan kekecewaan mereka terkait sampul majalah TIME yang menunjukkan foto biksu Wirathu, yang kerap mengeluarkan komentar anti-muslim, menyusul gelombang kekerasan antar agama.
Kantor kepresidenan Myanmar tiga hari lalu mengatakan artikel itu bisa menciptakan kesalahpahaman tentang Buddha dan melemahkan upaya untuk mengurangi ketegangan, setelah dua serangan kekerasan terakhir yang menimbulkan banyak korban tewas, terutama dari warga muslim, serta ribuan orang lainnnya harus terusir dari rumah mereka.
Para saksi kekerasan yang berkecamuk pada Maret lalu di pusat Myanmar mengatakan orang-orang yang mengenakan jubah biksu terlibat dalam kerusuhan.
Para biksu radikal Myanmar juga telah menyebarkan kampanye untuk menghindari toko-toko yang dimiliki oleh kaum muslim. Sementara Wirathu juga telah menyerukan agar adanya undang-undang untuk membatasi perkawinan antara perempuan Buddha dengan laki-laki dari agama lain.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Seputar Hari Persandian Nasional pada 4 April
Apa saja fakta menarik dari Hari Persandian Nasional tanggal 4 April?
Baca Selengkapnya8 April Memperingati Hari Balita Nasional, Berikut Tujuannya
Hari Balita Nasional, sebuah hari yang khusus didedikasikan untuk memfokuskan perhatian pada generasi terkecil namun paling penting bagi masa depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.
Baca SelengkapnyaSejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaKenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya
Alasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.
Baca SelengkapnyaTerbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya
Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.
Baca SelengkapnyaMengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia
Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca Selengkapnya