Mursi diadili awal bulan depan
Merdeka.com - Pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, meminta warga Mesir turun ke jalan pada 4 November. Hari itu dia bakal diadili atas tuduhan penghasutan, pembunuhan demonstran, serta menyebarkan kebencian hingga membuat pertumpahan darah dan krisis politik.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan, Jumat (25/10), sidang ini disinyalir bakal meningkatkan ketegangan massa Ikhwanul Muslimin dan pemerintah didukung militer. Jika terjadi ini akan semakin menghancurkan Mesir dan membuat ketidak stabilan pelbagai sektor termasuk pariwisata membuat ogah investor menyentuh negara paling padat penduduknya di wilayah Timur Tengah itu.
Panglima militer Abdul Fatah al-Sisi menggulingkan Mursi pada Juli setelah banyak warga protes pada pemerintahannya telah mengumumkan peta politik mengarah pada pemilihan umum kembali yang diklaim lebih bebas dan adil.
Mursi pertama kali terpilih banyak suara mengatakan hal itu sebagai kudeta. Militer Mesir telah mengkhianati revolusi 2011 berhasil menjatuhkan mantan Presiden Husni Mubarak.
Kelompok pro-Mursi yakin ada skenario besar di balik pengadilan Mursi bulan depan. "Aliansi mencatat militer punya misi memecah belah rakyat," ujar mereka.
Aliansi ini juga menyerukan agar warga Mesir menolak kudeta secara damai.
Dakwaan atas Mursi terkait pembunuhan sebab bentrokan di depan istana kepresidenan Desember tahun lalu. Mereka marah lantaran dekrit Mursi menyebutkan kekuasaan presiden tidak terbatas.
Sejak ditahan hingga kini belum sekalipun Mursi tampil di hadapan publik. Militan Ikhwanul Muslimin juga semakin gencar unjuk rasa berujung dengan bentrokan.
Ratusan anggota Ikhwanul Muslimin tewas dan jajaran pemimpin tertinggi semua ditangkap. Ditambah dengan dibebaskannya Mubarak membuat warga Mesir semakin yakin Negeri Sungai Nil itu bakal kembali dipimpin oleh seseorang bertangan besi dan pro militer.
"Ini negara otoriter. Demokrasi hanya tinggal sejarah di Mesir," ujar pengunjuk rasa di Universitas Kairo.
Banyak negara menginginkan adanya proses perdamaian antara pendukung Mursi dan pemerintah serta militer. Namun tidak ada tanda-tanda kedua kubu bakal berkompromi.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar
Seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaKakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI
Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaJokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya
Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca Selengkapnya