Mursi desak Obama ubah kebijakan terhadap dunia Arab
Merdeka.com - Presiden Mesir Muhammad Mursi mendesak Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama mengubah pendekatannya terhadap negara-negara Arab. Ini untuk memperbaiki hubungan antara Amerika dengan Mesir.
Situs Arab News melaporkan, Senin (24/9), Mursi menekankan Amerika jangan terlalu berharap Mesir hidup di bawah perintah dunia Barat. "Jika Anda ingin membandingkan kinerja rakyat Mesir dengan standar budaya Jerman, China, atau Amerika, tidak ada tempat untuk itu," ujar Mursi dalam wawancara khusus dengan surat kabar the New York Times.
Pernyataan Mursi keluar di tengah maraknya protes besar-besaran terhadap film anti-Islam di negara-negara Timur Tengah. Kaum muslim menuding the Innocence of Muslims bikinan Sam Bacile, warga Amerika keturunan Yahudi, menghina agama mereka lantaran menyebut Nabi Muhammad penipu dan tukang merayu.
Mursi juga meminta Obama secara tegas dan cepat mendukung revolusi di dunia Arab. Sehingga rakyat di dunia Arab bisa merasakan kemerdekaan seperti dialami warga Amerika.
Namun, dia mengingatkan Amerika masih berutang buat memerdekakan Palestina. "Selama kedamaian dan keadilan belum tercapai di Palestina maka perjanjian belum terpenuhi," ucap Mursi merujuk pada Perjanjian Camp David yang diteken Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin pada 1978.
Selama tiga dekade Husni Mubarak memerintah, Mesir menjadi mediator utama dalam proses perdamaian di Timur Tengah.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaUcapan itu disampaikan Mahmoud via surat yang dikirimkan oleh Kedutaan Palestina di Jakarta tertanggal 25 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaGenosida yang dilakukan Israel di Gaza masih terus terjadi. Dunia internasional seolah tak bisa apa-apa untuk menghentikan kebiadaban negeri zionis itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca Selengkapnya