

Sumber: Greek Reporter
Sebenarnya, mumi ini telah ditemukan lebih dari setengah abad yang lalu pada tahun 1950, tetapi para ilmuwan baru-baru ini melakukan analisis ulang isi perutnya dengan teknologi terbaru.
Foto: Public Domain
Sumber: Greek Reporter
Tim Nielsen menggunakan teknologi canggih untuk menganalisis protein mikroskopis, partikel tumbuhan, bahan kimia, dan sampel serbuk sari dari usus besar dan usus kecilnya. Tim pun akhirnya berhasil mengungkap bahwa sebelum kematiannya, pria tersebut mengonsumsi makanan berat berbasis barley atau jelai (bubur gandum), biji rami, dan ikan. Meskipun sederhana, makanan ini sangat bergizi dan mengenyangkan, karena akan mencukupi lebih dari separuh kalori harian pria tersebut.
Ini adalah makanan terakhir yang mengejutkan untuk seorang korban tumbal dalam ritual, karena tidak termasuk bahan mewah atau zat psikoaktif dan analgesik, yang sering ditemukan dalam kasus penumbalan manusia.
Hal menarik lainnya yaitu ada satu zat aneh yang ditemukan dalam makanannya. Para ilmuwan dapat memastikan pria itu telah mengonsumsi sisa penggilingan, atau serpihan bahan tumbuhan dan biji-bijian yang biasanya dihilangkan selama proses penggilingan. Beberapa ahli percaya bahwa substansi ini mungkin terkait aspek ritual.
Selain penemuan makanan, analisis lebih lanjut juga mengungkapkan si Pria Tollund ini tidak dalam kondisi kesehatan yang sempurna. Dia terinfeksi tiga parasit yang berbeda pada saat kematiannya, kemungkinan akibat mengonsumsi daging yang belum matang.
Pria Tollund adalah mumi berusia sekitar 2.400 tahun yang ditemukan oleh dua pemotong gambut yang sedang bekerja di rawa, di semenanjung Jutland, Denmark. Ia diperkirakan meninggal pada usia 30 hingga 40 tahun. Tubuhnya masih sangat utuh sehingga pada awalnya mereka mengira dia adalah korban pembunuhan yang belum lama terjadi. Bahkan, tali kulit yang digunakan untuk membunuhnya juga masih tergantung di lehernya. Namun, ilmuwan percaya bahwa dia sebenarnya dibunuh pada periode 405 hingga 380 SM.
Meskipun banyak yang berpendapat dia adalah seorang penjahat yang dieksekusi, namun para ahli sekarang menganggapnya sebagai korban tumbal ritual karena tubuhnya ditempatkan dengan hati-hati di rawa dalam posisi meringkuk dan mulut serta matanya juga tertutup setelah kematian.
Ini menunjukkan bahwa kematian Tollund Man memiliki sifat ritual.
Tidak hanya itu, para ahli juga meyakini daerah di sekitarnya itu tampaknya merupakan situs ritual atau keagamaan yang penting. Ini terbukti dengan penemuan seorang mayat rawa lainnya, yang disebut "Elling Woman," yang ditemukan hanya beberapa meter dari lokasi Tollund Man sebelas bulan sebelumnya. Perempuan ini juga digantung dan diduga hidup pada Zaman Besi, tetapi sulit untuk menentukan apakah dia dibunuh pada waktu yang sama dengan Tollund Man.
Pada waktu itu, para ilmuwan dapat menyimpulkan bahwa pria itu telah makan makanan terakhirnya sekitar 12 hingga 24 jam sebelum kematiannya akibat gantung diri, tetapi mereka tidak dapat menentukan dengan pasti isi perutnya pada saat itu.
Reporter Magang: Cindy Wijaya
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca SelengkapnyaBeredar narasi yang mengklaim daging buah semangka yang retak terdapat zat kimia yang dapat menyebabkan kanker
Baca SelengkapnyaSidik jari itu ditemukan di sebuah bejana tanah liat kuno di Orkney, Skotlandia.
Baca SelengkapnyaRansum TNI ternyata digemari oleh para Tentara asing dari Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat. Tak hanya lezat, Ransum TNI juga berisi banyak menu makanan.
Baca SelengkapnyaPerhiasan yang dikubur bersama jasad seseorang memiliki fungsi khusus.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengibaratkan, makanan mi instan yang kerap dikonsumsi saat akhir bulan akan diubah menjadi makanan bergizi.
Baca SelengkapnyaMumi yang ditemukan di makam kuno ini memiliki sistem pencernaan yang masih utuh.
Baca Selengkapnya