Merdeka.com - Banyak masyarakat keturunan Indonesia menetap di Filipina. Mereka sama sekali tidak memiliki dokumen seperti paspor maupun Kartu Tanda Penduduk Indonesia. Mereka diwajibkan memiliki dokumen identitas sebagai bukti tanda kewarganegaraan asal mereka.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan dokumen kewarganegaraan yang harus dimiliki oleh warga asli Indonesia yang menetap di Filipina sudah selesai dibuat. Pada awal Januari 2018, Menteri Luar Negeri secara simbolik akan membagikan paspor bagi PID (Person Indonesia Defend).

"Sudah ada 2.500 warga yang teridentifikasi sebagai WNI dan berminat memiliki paspor. Mereka sebelumnya tidak memiliki paspor, identitas, bahkan sanak saudara. Mereka juga tidak memiliki dokumen dari Filipina," kata Iqbal, di Jakarta, Selasa (19/12).

Iqbal menambahkan upaya penentuan status itu kemarin juga (dilakukan) bersama otoritas Filipina, Kementerian Kehakiman Filipina.

"Persoalannya sekarang adalah kita sedang upayakan mereka dapat izin tinggal kalau bisa gratis ya, karena kan kalau pakai paspor harus mengurus-ngurus begitu," kata Iqbal.

Menurutnya, beberapa kota sudah mau memberikan izin tinggal.

"Mereka (WNI) akan tetap tinggal di sana sebagian besar, tapi kita lagi lakukan pendataan buat yang ingin pulang ke RI. Pemulangan tidak sederhana karena perlu kesiapan pemerintah daerah terima mereka," tambah Iqbal.

Iqbal mengatakan kesulitan PID di Filipina adalah kesulitan bahasa. PID di Filipina sudah tidak bisa berbahasa Indonesia dan mereka juga tidak punya keluarga di Indonesia, jadi itu menyulitkan.