Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mirip Isu Sektarian di RI, Kematian Petugas Damkar Picu Ketegangan Rasial di Malaysia

Mirip Isu Sektarian di RI, Kematian Petugas Damkar Picu Ketegangan Rasial di Malaysia kerusuhan di kuil hindu malaysia. ©Straits Times

Merdeka.com - Tujuh bulan setelah pemerintahan baru berkuasa di Malaysia, sentimen ras dan agama kembali membawa ketegangan di tengah masyarakat Negeri Jiran.

Kematian petugas pemadam kebakaran di Malaysia bernama Muhammad Adib Mohd Kasim akibat kerusuhan di kuil Hindu akhir bulan lalu kian memicu ketegangan rasial di Malaysia. Kasus ini mengingatkan orang akan sejumlah kerusuhan di Indonesia yang juga dipicu isu sektarian.

Adib, 24 tahun, dirawat di rumah sakit sejak 27 November karena luka-luka. Dia diduga diserang oleh para perusuh di hari kedua keributan di Kuil Sri Maha Maariamman, Petaling Jaya, Kuala Lumpur.

Dilansir dari laman South China Morning Post, Kamis (18/12), dia akhirnya meninggal Senin lalu, empat hari sebelum hari pernikahannya.

Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan istrinya memberi penghormatan terakhir bagi Adib sebelum jenazahnya diterbangkan ke rumah keluarganya di Kuala Kedah.

Majelis Tinggi Parlemen Malaysia juga mengheningkan cipta satu menit untuk menghormati kepergian Adib dan menyatakan duka cita kepada keluarganya.

Di akun Twitternya, tokoh pendukung demokrasi dan calon perdana menteri Anwar Ibrahim menyerukan rakyat Malaysia tetap bersatu dan memastikan tidak ada oportunis yang memanfaatkan tragedi ini untuk menyebar kebencian.

"Muhammad Adib adalah pahlawan yang harus membayar mahal ketika sedang menjalankan tugas. Para pelaku akan diseret ke pengadilan. Sementara itu kita harus tetap bersatu dan memastikan tidak ada orang yang membajak tragedi ini dan menebar kebencian di tengah masyarakat," tulis Ibrahim.

kerusuhan di kuil hindu malaysia

kerusuhan di kuil hindu malaysia ©EPA

Pihak pengembang swasta untuk proyek rumah tinggal, One City Development, memenangkan kasus pengadilan pada Maret 2014 untuk merelokasi kuil Hindu itu ke jarak sekitar 3,5 kilometer dari tempat sekarang.

Wacana pemindahan lokasi kuil ini sudah berlangsung sejak 2007. Namun sebagian warga Hindu menolak pemindahan itu, salah satunya dengan alasan kuil itu sudah berusia ratusan tahun.

Tenggat waktu untuk relokasi itu adalah 22 November lalu dan pihak pengelola kuil menambah petugas keamanan untuk berjaga sepanjang malam. Sampai akhirnya pada 26 November sekitar pukul 02.000 ada 50 pria bertopeng membawa senjata menyerang jemaah kuil, termasuk tokoh masyrakat dan perempuan. Kerusuhan itu menyebabkan 18 mobil dan dua motor dibakar dan digulingkan di jalanan. Puluhan orang luka dalam peristiwa itu.

"Sekelompok orang melayu membawa pisau, kapak, dan besi untuk menyerang kami dan menyuruh kami pergi dari kuil. Mereka bilang tanah ini milik One City," kata anggota komite kuil Yuvaraj Nagaraju kepada Straits Times.

Namun pihak One City membantah mereka terlibat dalam kerusuhan itu.

Warga Melayu di Malaysia merupakan mayoritas dengan angka mencapai sekitar 69,1 persen, sementara etnis India sebagai minoritas berjumlah sekitar 6,9 persen.

Hanya sepekan sebelum kerusuhan terjadi pemerintah Malaysia mengumumkan tidak akan meratifikasi Konvensi Internasional PBB untuk Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Ras (ICERD) setelah mendapat tekanan dari berbagai kalangan penduduk mayoritas.

"Kerusuhan di Kuil Hindu, demo Anti-ICERD, membuktikan isu etnis dan agama masih sangat sensitif di Malaysia," kata pengamat studi sosial kemasyarakatan, Awang Azman Awang Pawi dari Universitas Malaya (UM).

"Ini semacam bom waktu yang bisa tiba-tiba meledak. Ketika ada isu melibatkan satu etnis, sejumlah orang langsung bereaksi tanpa mengetahui duduk perkara sebenarnya," kata Awang.

Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin mengatakan hasil penyelidikan polisi mengungkap pengacara One City membayar uang sebesar USD 36.000 kepada sekelompok pria untuk mengambil alih kuil Hindu itu. Tuduhan itu dibantah oleh One City.

Aparat keamanan sedikitnya sudah menahan sekitar 68 orang yang terlibat kerusuhan itu.

Pemerintah Malaysia juga memperingatkan warga tentang banyak beredarnya berita bohong yang memicu kebencian di media sosial.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Pesan Menyentuh Jenderal Bintang Dua ke Warga Riau yang Mudik Lebaran: Jika Ngantuk Istirahat, Jangan Dipaksakan

Pesan Menyentuh Jenderal Bintang Dua ke Warga Riau yang Mudik Lebaran: Jika Ngantuk Istirahat, Jangan Dipaksakan

Iqbal mengingatkan pemudik untuk berhati-hati dalam berkendara

Baca Selengkapnya
Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Lebaran Tanggal Berapa? Kemungkinan Serentak

Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Lebaran Tanggal Berapa? Kemungkinan Serentak

Kementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan

Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan

Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar

Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Hindari Terjadinya Masalah Pencernaan saat Puasa Ramadan dengan Menerapkan 8 Cara Ini

Hindari Terjadinya Masalah Pencernaan saat Puasa Ramadan dengan Menerapkan 8 Cara Ini

Munculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.

Baca Selengkapnya