Mike Pompeo tuduh Pakistan beri perlakukan buruk diplomat AS
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa para diplomat mereka telah diperlakukan buruk di Pakistan. Sebagai gantinya negara Asia Selatan akan terus menerima bantuan AS namun semakin berkurang.
Pernyataan dari Pompeo, itu disampaikannya dalam sidang kongres AS yang memberi kesaksian di depan Komite Dewan Luar Negeri AS pada hari Kamis. Seraya menambahkan bahwa hubungan antara kedua sekutu sebelumnya terus memburuk.
"Petugas saya, petugas departemen negara kami, diperlakukan dengan buruk juga, orang-orang yang bekerja di kedutaan dan dewan (dan) di tempat lain juga tidak diperlakukan dengan baik oleh pemerintah Pakistan," kata Pompeo, selama perdebatan tentang AS. Anggaran Departemen Negara untuk tahun fiskal 2019, dikutip dari Al Jaazera, Sabtu (26/5).
Awal bulan ini, Amerika Serikat mengeluarkan pembatasan baru untuk diplomat Pakistan yang ditempatkan di negara itu, yang mengharuskan mereka untuk tetap berada dalam radius 25 mil (40.2 kilometer) dari kota tempat mereka ditempatkan.
Departemen Luar Negeri mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah berdasarkan timbal balik, karena diplomat AS yang ditempatkan di Pakistan menghadapi pembatasan keras terhadap kemampuan mereka untuk melakukan perjalanan di dalam negeri.
Dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera, seorang juru bicara kedutaan AS di Pakistan, menuduh bahwa ini merupakan pelecehan personel Kedutaan Amerika dan konsulat karena membatasi kemampuan mereka untuk melaksanakan misi.
"Kami juga telah mendokumentasikan banyak kasus di mana warga negara Pakistan yang biasa berpartisipasi dalam program pendidikan, budaya, dan pembangunan kami menghadapi pelecehan oleh pejabat pemerintah Pakistan".
Pakistan mengatakan pembatasan itu karena masalah keamanan. Bagaimanapun, Pemerintah Pakistan belum menerima keluhan khusus dari AS.
"Para diplomat yang datang dari semua negara menikmati hak istimewa diplomatik dan diberikan dukungan yang mungkin sesuai hukum dan norma internasional serta timbal balik," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Muhammad Faisal.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi Segera Buka Toko Miras Pertama, Khusus Layani Diplomat
Saudi melarang minuman keras sejak 1952, setelah insiden penembakan diplomat Inggris oleh seorang pangeran Arab.
Baca SelengkapnyaVia Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenengok Aktivitas Minggu Pagi Prabowo Jelang Debat Capres
Debat kali ini hanya diperuntukkan bagi capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia
Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Bertemu dengan Cucu Zulkifli Hasan yang Jago Bahasa Inggris, Kaget saat Dengar Cita-Citanya
Sebuah video memperlihatkan cucu Zulkifli Hasan yang berbincang dengan Prabowo Subianto dan ingin bercita-cita sebagai presiden Amerika, bikin Prabowo terkejut.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnya