Menyusup lewat pengungsi, ISIS siap serang Eropa
Merdeka.com - Negara-negara di Benua Eropa kini tengah dipusingkan oleh kedatangan gelombang ratusan ribu pengungsi dari Timur Tengah.
Jerman mengaku sudah kewalahan menampung para pengungsi, begitu pula dengan Austria, Hungaria. Negara yang disebut terakhir bahkan sudah menyiapkan undang-undang yang menyatakan para pengungsi itu melanggar hukum dan harus dikenai sanksi.
Para pengungsi itu terpaksa berusaha mencapai Eropa karena di kampung halaman mereka keadaan sudah tidak aman. Konflik yang berkepanjangan membuat mereka tidak tahan melanjutkan hidup di tanah air.
Banyaknya pengungsi dari Timur Tengah itu kini menimbulkan kekhawatiran baru bagi negara-negara Eropa. Pasalnya konflik di Timur Tengah, terutama di Suriah, dipicu salah satunya oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS saat ini bercokol kuat di beberapa wilayah Irak dan Suriah.
Selama ini ISIS diketahui terus melancarkan propaganda dan merekrut anggota baru untuk memperkuat pasukan mereka. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak kaum simpatisan ISIS yang tergoda untuk bergabung dengan kelompok sadis itu.
Dalam aksinya ISIS selalu menggaungkan propaganda membenci negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa.
Kedatangan gelombang pengungsi yang kebanyakan dari Suriah ini dikhawatirkan dimanfaatkan ISIS untuk menyusupkan anggota militan mereka ke Eropa.
Tak ayal, Perdana Menteri Inggris David Cameron melontarkan tudingan bahwa sebagian pengungsi Suriah yang mencari suaka ke Eropa merupakan militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Cameron mengatakan hal tersebut kemarin ketika bertemu dengan Menteri Pendidikan Libanon Elias Bousaab.
"Dua dari 100 pengungsi Suriah merupakan militan ISIS," katanya tanpa merinci sumber informasi itu.
Hal ini dibenarkan oleh Elias, yang mengatakan mereka merupakan jihadis yang masih dalam masa pelatihan.
"Kelompok ekstremis ini mengirimkan jihadis dalam masa pelatihan untuk menyerang target di wilayah Barat," kata Elias, seperti dilansir dari surat kabar the Daily Mail, Selasa (15/9).
Senada dengan Cameron dan Elias, Paus Fransiskus dalam wawancara
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaIslam Raih Penghargaan dari Imam Besar Rusia Setelah Selamatkan 100 Orang dari Serangan Penembakan: Ini Cara Orang Tua Mendidik Saya
Penembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaMenlu Israel Sebut Ingin Pindahkan Penduduk Gaza ke Pulau Buatan, di Sini Lokasinya
Usulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaISIS Klaim di Balik Penembakan Massal dan Pembakaran Gedung Konser di Moskow yang Tewaskan 60 Orang
gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Baca SelengkapnyaIndia Geger Sampai Gelar Sidang Pengadilan, Sepasang Singa Diberi Nama Dewi Hindu dan Kaisar Islam
Sidang digelar hari ini, Selasa (20/2) di pengadilan negara bagian Benggala Barat.
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaBukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza
Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.
Baca SelengkapnyaIslam Selamatkan Nyawa 100 Orang Saat Teror Penembakan di Rusia, Sempat Giring Penonton ke Jalan Pintas
Penembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca Selengkapnya