Menteri Kehakiman Lebanon Mengundurkan Diri Setelah Ledakan Beirut
Merdeka.com - Menteri Kehakiman Lebanon Marie-Claude Najm mengajukan pengunduran diri pada Senin, dan ini adalah pengunduran diri pejabat pemerintah terbaru setelah ledakan mematikan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus yang menewaskan 158 orang dan melukai 6.000 orang lainnya.
Dalam surat pengunduran dirinya, Najm menyinggung ledakan Beirut dan unjuk rasa sebagai alasannya mundur, seperti dilaporkan Reuters.
Beberapa anggota parlemen, dua anggota kabinet, dan salah satu duta besar juga mengundurkan diri menyusul ledakan yang meluluhlantakkan Beirut dan membuat 300.000 warga kehilangan rumah. Demikian dilansir Alarabiya, Senin (10/8).
Menteri Penerangan, Manal Abdel Samar dan Menteri Lingkungan Demianos Kattar juga mengundurkan diri. AP melaporkan, jika tujuh dari 20 menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab mengundurkan diri, kabinet secara efektif akan menjadi pemerintahan sementara.
Investigasi resmi belum menentukan penyebab ledakan, tetapi laporan awal menunjukkan, 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan sejak 2014 terbakar dan menyebabkan ledakan. Pihak berwenang tahu bahan kimia itu ada dan selama bertahun-tahun gagal memusnahkannya. Kerugian akibat ledakan itu diperkirakan antara USD 10 miliar hingga USD 15 miliar.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Kehakiman, Najm sebelumnya mengadvokasi independensi peradilan dan vokal di masyarakat sipil sebagai anggota pendiri "Khalas!" 2007 kampanye yang mencari solusi damai untuk konflik sektarian yang sedang berlangsung.
Negara ini menghadapi krisis keuangan dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan juga bergulat dengan pandemi virus corona yang sedang berlangsung. Situasi ekonomi telah menyaksikan pemotongan gaji dan harga pangan naik karena inflasi terus berlanjut. Sekitar setengah dari populasi berada di bawah garis kemiskinan.
Kelompok pemantau, termasuk Human Rights Watch, menyerukan penyelidikan independen atas ledakan itu, yang menurut Presiden Lebanon Michel Aoun akan membuang-buang waktu.
"Tujuan dari seruan untuk penyelidikan internasional dalam kasus pelabuhan buang-buang waktu," kata Aoun dalam pernyataan yang diterbitkan kantornya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
120 Anggota TNI Dikirim ke Lebanon, 1 Orang Perwira Anak Jenderal Eks Komandan Pasukan Elite TNI AL
Sosok perwira anak eks komandan pasukan elite TNI AL yang diberangkatkan ke Lebanon jalankan misi perdamaian.
Baca SelengkapnyaKetum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaJelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pembukaan ceramah lucu yang bisa bikin jemaah terhibur.
Baca SelengkapnyaPejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono
Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaDikirim ke Lebanon, ini Sosok Lettu Rakha Anak Jenderal Eks Komandan Marinir Kompak Kenakan Seragam TNI AL dengan Sang Ayah
Potret kompak anak dan ayah sama-sama prajurit TNI AL saat mengenakan seragam dinas.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya