Menteri ekonomi Israel jejakkan kaki di Indonesia
Merdeka.com - Tidak satu pun media negeri ini mengulas kedatangan Naftali Bennet ke Indonesia. Mungkin warga negeri ini belum terlalu mengenal dia. Namun di kalangan Yahudi sejagat namanya terhormat.
Bennet merupakan menteri ekonomi Israel mendaratkan kaki di Indonesia demi mengikuti pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, pekan lalu.
Indonesia memang tidak mempunyai hubungan bilateral dengan Negeri Bintang Daud itu namun pertanyaan besar memuncak, bagaimana Bennet bisa menginjakkan kaki di sini? Rupanya bukan Indonesia menjadi sponsor namun Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bennet datang sebab undangan dari PBB.
Dalam pertemuan WTO Bennet menegaskan pihaknya bakal membuka perdagangan lebih luas dengan wilayah Asia khususnya China, India, dan Hong Kong.
Bennet merupakan menteri Israel pertama dalam 13 tahun terakhir mengunjungi Indonesia, negara berpopulasi muslim terbesar sejagat. Terakhir Presiden Shimon Peres datang saat masih menjabat menteri kerja sama regional.
Selain membuka kesempatan dagang dengan Asia, Bennet juga mengungkapkan harapannya agar Israel dapat bekerja sama dengan pelbagai negara di kawasan Arab dan khususnya muslim menjadi lebih luas. Dalam rapat ini sejumlah delegasi Arab dan muslim mendengarkan Bennet berbicara dan tak satu pun keluar ruangan. Ya, betapa susahnya menjadi Israel lantaran musuhnya banyak dimana-mana.
Lelaki 42 tahun itu menyadari Israel banyak kesalahan lantaran tidak mendekatkan diri pada dunia lewat jalur diplomasi perdagangan. Terutama permasalahan mereka dengan Palestina. "Perundingan damai tetap berjalan. Oslo, Tzipi Livni, semuanya tetap ada di jalurnya," ujar Bennet.
Minggu ini misi perdagangan dengan Hong Kong mulai resmi dibuka. Bennet akan ikut ambil bagian dalam peresmiannya.
Bennet bukan orang sembarangan. Dialah pemegang teguh Zionisme religius, gerakan politik bertahan hingga setengah abad yang tadinya terpinggirkan kini menjadi aliran utama politik Israel.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBenarkah Boikot Produk Israel Berpengaruh ke Perdagangan Indonesia? Begini Penjelasan BPS
Komoditas impor dari Israel antara lain, mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tentang Keras Pernyataan PM Netanyahu soal Tidak Adanya Negara Palestina
Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca SelengkapnyaBertemu PM Anthony Albanese, Jokowi Kembali Undang Sektor Swasta Australia Bangun IKN
Jokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca SelengkapnyaTangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca Selengkapnya