Menlu: 1 WNI lagi ditahan Turki belum dapat akses kekonsuleran
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengaku, ada seorang lagi warga negara Indonesia (WNI) yang masih ditahan oleh pemerintah Turki, selain Handika Lintang Saputra, terkait dengan Gerakan Hizmet.
"Seorang WNI ditahan pada 26 Agustus 2016 oleh pemerintah Turki," lapor Menlu Retno kepada Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8).
Menlu perempuan pertama Indonesia ini mengatakan pihaknya di Kedutaan Besar RI di Ankara, Turki sudah meminta akses kekonsuleran kepada otoritas Turki. Namun sayangnya, akses tersebut masih belum dikabulkan.
Secara terpisah, Handika Lintang Saputra yang ditahan pada 3 Juni lalu atas tuduhan terlibat organisasi teror bersenjata terafiliasi dengan gerakan Fethullah Gulen, sudah mendapat akses kekonsuleran. Akses tersebut diberikan 27 Agustus lalu.
"Pada 27 Agustus lalu, saya menelepon Menlu Turki. Akses konsuler untuk mahasiswa kita tersebut (Handika) sudah diberikan. Nantinya, KBRI Ankara akan bertemu dengan mahasiswa tersebut 1 September besok," ungkap Retno.
Mahasiswa Indonesia yang belajar di Turki ada sekitar 738 orang. Meski demikian, ada 282 mahasiswa yang mendapat beasiswa PASIAD dari Yayasan Fethullah Gullen.
Untuk menghindari kasus penahanan karena terkait gerakan Hizmet kembali terulang, Kemlu mengimbau para mahasiswa di Turki untuk keluar dari organisasi yang berkaitan dengan Gullen.
"Sejumlah mahasiswa juga sudah kami tampung di KBRI dan KJRI," tukas Menlu Retno.
Seperti diketahui, ada 4 WNI ditangkap otoritas Turki dengan dugaan terkait jaringan Gullen. Dua di antara mereka, yaitu DP asal Demak dan YU asal Aceh diberitakan sudah bebas dan berada di KBRI Ankara.
Kini Kemenlu terus berusaha untuk dua WNI tersisa untuk bisa segera bebas dan dipulangkan ke Tamah Air.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan
Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaTidak Semua ASN Bisa WFH Pada 16-17 April 2024, Berikut Aturannya
Penerapan WFH ini bertujuan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas selama arus balik balik mudik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaTNI Belum Terima Laporan Prajurit Melanggar Netralitas Selama Pemilu
TNI memastikan sikap profesional kepada seluruh prajurit demi menjaga netralitas selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Bintang 4 Mutasi 61 Perwira, Salah Satunya Kadispenau
Kadispenau kini dijabat Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko.
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca Selengkapnya