Mengintip pemilihan pemimpin Hamas
Merdeka.com - Sungguh sulit. Cuma itu kalimat buat menggambarkan betapa rahasianya prosesi pemilihan kepala biro politik Hamas. Maklum saja, organisasi berusia seperempat abad ini dicap teroris dan pentolan mereka menjadi buronan Israel.
Sebab itu tidak mengherankan kabar muncul Senin lalu hanya menyatakan Khalid Misyaal terpilih lagi sebagai kepala biro politik Hamas. Jabatan lima tahunan ini sudah dia pegang sejak 1996, ketika biro politik Hamas berkantor di Ibu Kota Amman, Yordania.
Selepas upaya pembunuhan gagal oleh Mossad terhadap Misyaal setahun kemudian, Raja Hussein meminta Hamas keluar dari Yordania. Misyaal dan teman-temannya akhirnya mendapat perlindungan di Ibu Kota Damaskus, Suriah.
Lantaran menolak menyokong Presiden Basyar al-Assad dalam perang saudara sudah berlangsung lebih dari dua tahun, Misyaal kembali terusir. Dia ditampung di Ibu Kota Doha, Qatar, sedangkan wakilnya, Musa Abu Marzuq bermukim di Ibu Kota Kairo, Mesir.
"Dewan syura telah memutuskan Misyaal sebagai kepala biro politik Hamas," kata pemimpin Hamas di Libanon, Usamah Hamdan, saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya hari ini. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan semua sangat tertutup. "Anda hanya berhak tahu Misyaal sudah terpilih. Anda tidak boleh tahu di mana dan kapan pemilihan itu berlangsung.
Dia juga bungkam saat ditanya apa alasan terpilihnya Misyaal. Dia juga tidak mau menjawab apakah ada calon lain selain Misyaal.
Menurut pemimpin senior Hamas di Jalur Gaza, Mahmud Zahar, pemilihan kepala biro politik Hamas digelar oleh 60 anggota Dewan Syura. Mereka adalah para pentolan Hamas di Gaza, Tepi Barat, pengasingan, dan dalam penjara Israel. Namun Zahar menolak menyebutkan siapa saja tokoh-tokoh terkemuka dalam dewan syura itu. "Kami ini organisasi sangat rahasia," ujar Zahar saat ditemui di kediamannya, Tal al-Hawa, Kota Gaza, Oktober tahun lalu.
Yang pasti, Zahar bersama Misyaal, Ismail Haniyah, Usamah Hamdan, dan Musa Abu Marzuq, termasuk anggota dewan syura. Mereka semua bungkam apakah Misyaal terpilih secara aklamasi atau lewat pemungutan suara.
Namun bukan rahasia lagi, Hamas terbelah antara kubu Misyaal dan pentolan di Gaza. Misyaal dan kawan-kawan dianggap mewakili kelompok pragmatis dan moderat, sedangkan Zahar dan orang-orang tua lainnya adalah tokoh Hamas ideologis.
Karena itu sungguh mengejutkan ketika sejumlah laporan menyebutkan Hamas mendukung solusi dua negara sebagai upaya menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Padahal, menurut piagam pendirian Hamas, organisasi ini tidak akan pernah mengakui keberadaan Israel dan bahkan bersumpah bakal menghancurkan negara Zionis itu. Jangan lupa, solusi dua atau satu negara tidak bakal menjamin Palestina merdeka dan berdaulat dalam arti sebenarnya.
Zahar juga menegaskan perlawanan bersenjata adalah satu-satunya cara buat menghadapi penjajah Israel. "Itu adalah sikap kami sejak dulu. Kami sampai sekarang membicarakan soal perlawanan bersenjata dan bukan berunding untuk melenyapkan Israel."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.
Baca SelengkapnyaPengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaBahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan
Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaMengenaskan, Pria Ini Ikut 238 Pemilu dalam 30 Tahun Terakhir dan Belum Pernah Menang
K. Padmarajan mendapat julukan "Raja Pemilu" setelah terlibat dalam 238 proses pemilihan politik dan tidak pernah berhasil.
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCatat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos
Hak suara terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca Selengkapnya