Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti perang terbuka Amerika versus Rusia di Suriah

Menanti perang terbuka Amerika versus Rusia di Suriah Tentara oposisi Suriah berhasil rebut Raqqa dari ISIS. ©REUTERS

Merdeka.com - Pasukan militer oposisi Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat pekan lalu mengumumkan mereka telah berhasil menguasai Kota Raqqa dari tangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Peristiwa ini secara tidak langsung menerbitkan potensi perang terbuka antara pasukan disokong AS dan pasukan dibantu Rusia di sisi timur Sungai Eufrat yang dikenal kaya akan minyak.

Kedua negara kuat di dunia itu selama ini kelihatannya memang masih menghindari pertempuran langsung di lapangan, namun dengan direbutnya Raqqa dan kawasan kaya ladang minyak oleh pasukan didukung AS, kondisi ini membuat kesal Damaskus yang jelas membutuhkan minyak untuk membangun kembali perekonomian mereka yang hancur lebur akibat perang yang sudah berjalan selama tujuh tahun.

AS dan Rusia dikatakan saling bersaing mengalahkan kelompok militan di Suriah sekaligus merebut ladang-ladang minyak dan gas di negara itu. Militer Rusia selama ini menuding AS bersekongkol dengan ISIS dan kelompok ekstremis lainnya untuk menggulingkan rezim Basyar al-Assad.

Baik AS dan Rusia mengerahkan pasukan elitnya untuk terjun ke medan pertempuran bersama pasukan yang bersekutu dengan mereka, termasuk lewat serangan udara. Kedua negara itu juga diketahui masih menghindari pertempuran langsung di lapangan dengan jalan perundingan dan pertemuan.

Juru bicara militer AS dan pasukan koalisi anti-ISIS Ryan Dillan mengatakan mereka masih menjalin komunikasi dengan Rusia untuk menghindari kontak langsung di lapangan, terutama di sekitar ladang minyak Al-Umar yang dikuasai pasukan Suriah-Kurdi SDF Ahad lalu. Namun Dillan menyatakan pasukan koalisi sudah siap dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi.

"Kami siap membela rekan kami jika diserang, baik oleh ISIS atau pihak lain. Kami tentu tidak ingin itu terjadi dan akan terus mencegah konflik langsung dengan Rusia," kata dia kepada kantor berita The Associated Press dua hari lalu, seperti dilansir laman Business Insider, Rabu (25/10).

Potensi kedua negara raksasa militer itu saling bertempur cukup tinggi mengingat keduanya sudah pernah saling menuding melakukan serangan terhadap masing-masing.

Pasukan Suriah yang didukung Rusia dan Iran kini makin menguasai wilayah di sisi barat Sungai Eufrat dan pasukan SDF disokong AS menguasai sisi sebelah timur sekaligus mengambil alih ladang gas alam serta ladang minyak lain selain Al-Umar.

Jatuhnya Raqqa ke tangan pasukan SDF sejauh ini masih diabaikan oleh media pemerintah Suriah dan belum diketahui bagaimana sikap tentara Suriah mengetahui ladang minyak Al-Umar dikuasai SDF.

Kedua pihak sudah mulai membahas soal kemungkinan pertempuran langsung di lapangan.

"Kami tidak menganggap suatu daerah sudah direbut kembali jika tidak ada bendera Suriah berkibar di tempat itu," kata Menteri Informasi Suriah Muhammad Ramiz Turjuman dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti Senin lalu.

Anggota parlemen Suriah yang tinggal di Damaskus, Khaled Abboud memperjelas kemungkinan konflik terbuka itu.

"Kami akan melawan siapa saja yang menghalangi Pasukan Arab Suriah (pemerintah) dan sekutunya merebut kembali wilayah yang mereka inginkan," kata Abboud.

Ahmad Abu Khawla, komandan dewan militer SDF di Deir al-Zour menyebut tujuan mereka adalah merebut wilayah sebelah timur Sungai Eufrat seraya mengatakan pada saat ini pasukannya tidak ingin bentrok dengan pihak mana pun selain ISIS.

"Kami bertekad merebut ladang minyak ini. Tujuan kami adalah merebut sisi sebelah timur, semuanya," kata dia. "Kami siap dengan semua solusi: politik, diplomatik, atau militer," tambahnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.

Baca Selengkapnya
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman

Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman

Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Bukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza

Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam

FOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam

Israel terus membombardir wilayah Jalur Gaza setelah mengancam akan memperluas serangan daratnya di Kota Rafah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Semakin Memprihatinkan, Pengungsi Palestina di Rafah Kelaparan Rebutan Antre Makanan Setelah Serangan Udara Israel

FOTO: Semakin Memprihatinkan, Pengungsi Palestina di Rafah Kelaparan Rebutan Antre Makanan Setelah Serangan Udara Israel

Bantuan kemanusiaan masih sulit untuk masuk memenuhi 1,4 juta warga sipil Palestina yang mengungsi di wilayah Rafah.

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya

"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"

Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.

Baca Selengkapnya
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

Baca Selengkapnya