Mayoritas warga AS bilang Trump presiden memalukan
Merdeka.com - Sebuah jajak pendapat dirilis McClatchy-Marist menunjukkan bahwa performa Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat lebih buruk daripada Barack Obama.
Lebih dari 30 persen rakyat AS memberi nilai "F" kepada Trump atas kinerjanya selama dua bulan menduduki jabatan. Sedangkan Obama memperoleh nilai "F" sebanyak 11 persen di masa-masa awal jabatan.
Presentase tersebut menunjukkan bahwa satu dari tiga penduduk AS menilai Trump gagal dalam menjalankan kewajibannya. Sementara 51 persen lainnya tidak menyetujui segala kebijakan yang diterapkan oleh mantan taipan properti tersebut.
"Dia mengerahkan seluruh upaya politik yang tidak didapatkannya sejak masa pemilihan tetapi tidak melakukan apapun untuk mengelolanya," kata Lee Miringoff, Kepala Institut Marist untuk Opini Publik di New York, seperti dilansir dari News Week, Rabu (5/4).
Kendati demikian, tidak semuanya kontra dengan kinerja Trump. Sekitar 38 persen berpendapat bahwa Trump menjalankan tugas dengan cukup baik. Sebanyak 22 persen memberi nilai "B". Sisanya, sekitar 15 persen memberi penilaian sama rata pada huruf mutu "A", "B", dan "D".
Jajak pendapat tersebut dilakukan dari 22 sampai 27 Maret dengan responden sebanyak 1.062 orang di mana 906 lainnya tercatat sebagai pemilih pada pemilu. Simpang kesalahan pada jajak pendapat ini sebesar 3 persen.
Ketidakpuasan rakyat AS terhadap Trump bukan hanya kepada kebijakannya, tetapi juga terhadap kepribadiannya. Hampir 60 persen warga AS menilai perilaku Trump memalukan, sementara 31 persen lainnya mengaku tidak keberatan dengan sikap Trump.
"Setiap kali dia berbicara, yang keluar dari mulutnya hanya hal negatif. Saya tidak pernah melihat seseorang yang bisa membuat gusar banyak orang," kata Whitni Milton, yang turut berpartisipasi dalam survei tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres
Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaSurvei Ungkap Alasan Orang Bingung Pilih Presiden, 22,4% Sebut Tak Ada Capres yang Meyakinkan
Hasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaSurvei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos
Masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya