Merdeka.com - Hasil jajak pendapat yang diumumkan stasiun televisi CBS dan harian the New York Times, Selasa (13/2), menunjukkan mayoritas rakyat Amerika Serikat setuju negaranya menyerang Iran. Mereka merasa terancam bila Negeri Mullah itu benar-benar menguasai persenjataan nuklir.

Secara keseluruhan, 51 persen responden memilih opsi serangan militer. Jajak pendapat ini melibatkan 1.000 orang dewasa dari pelbagai latar belakang di Amerika, termasuk pemilih Partai Republik dan Demokrat.

Sebanyak 66 persen peserta jajak pendapat yang merasa terancam dengan aktivitas nuklir Iran berasal dari pemilih Partai Republik. Jumlah suara yang menentang perang sebagai solusi krisis nuklir ini hanya 36 persen.

Selain itu, 47 persen responden merasa Amerika harus mendukung Israel bila negara itu menyerang Iran. Menurut analisis CBS, hasil jajak pendapat ini akan menekan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein obama yang bulan lalu menyatakan lebih memilih penyelesaian diplomatik.

Namun, langkah Obama selama ini dalam mengatasi krisis nuklir Iran masih dianggap memuaskan. Menurut jajak pendapat itu, 42 persen sepakat dengan kebijakan presiden Amerika dan hanya 39 yang menolak.

Krisis nuklir Iran mencapai tahapan paling mengkhawatirkan dua bulan terakhir. Israel semakin nyata menunjukkan niat menyerang Iran dan meminta Amerika mendukung mereka.

Sebaliknya, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad di Ibu Kota Teheran kemarin meminta pihak Barat dan negara Zionis itu menghentikan gertakan. Iran sampai sekarang menolak kampanye pihak Barat bahwa mereka membangun sistem senjata nuklir. Ahmadinejad mengaku nuklir yang mereka kembangkan untuk tujuan damai.