Merdeka.com - Banyak orang pasti familiar dengan pose gadis pirang berpakaian putih dan rok tersibak angin. Ya, itulah gaya yang melekat pada simbol seks legendaris Amerika Serikat, Marilyn Monroe.

Tepat pada 1 Juni, 86 tahun lalu, Norma Jeane Mortensen Baker lahir. Perempuan berambut pirang ini tak punya sosok ayah. Ibunya, Gladys Pearl Baker tidak memberi tahu anak gadisnya itu di mana bapaknya berada.

Seperti mengutip buku biografi Sarah Churchwell The Many Lives of Marilyn Monroe, hidup Jeane cukup sulit di masa kecil. Sang ibu tidak punya uang lantas menitipkannya kepada sepasang orang tua asuh.

Tidak berapa lama dia kembali diasuh ibunya. Namun, depresi Gladys tidak dapat disembuhkan lagi dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Jeane kecil menjadi tanggungan negara. Di masa-masa sulit itu, si gadis pirang ini memutuskan ingin sukses. Dia bermimpi menjadi bintang film dan mengganti namanya menjadi Marilyn Monroe.

Mengawali karir sebagai model buat majalah, Monroe sukses dilirik oleh Holywood pada 1947. Dia mendapat peran kecil sebagai operator telepon di film The Shocking Miss Pilgrim.

Dua tahun kemudian karirnya melesat bak meteor. Beberapa peran penting dia dapatkan. Pada 1952, gadis ini benar-benar jadi megabintang. Monroe menjadi model sampul edisi pertama majalah lelaki dewasa Playboy. Sejak itu pula sebutan simbol seks melekat padanya.

Selama era 50-an, nyaris seluruh filmnya sukses, mulai dari genre komedi sampai drama. Bisa dibilang, tidak ada warga Amerika yang tak mengenal Monroe.  Niagara, Bus Stop, dan the Seven Year Itch dengan adegan rok tersibak itu, adalah beberapa filmnya yang paling dikenang. 

Perannya seringkali serupa, gadis pirang bodoh namun selalu mampu menggoda lelaki. Kepribadian di film tampaknya menular ke dunia nyata. Monroe benar-benar jadi penggoda nomor satu di Amerika.

Dia menikah tiga kali, semuanya kandas. Di luar itu, tidak terhitung lagi pria yang jatuh di pelukannya. Mulai dari aktor Marlon Brando sampai Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

Sayangnya, Monroe mati muda. Akhir hidupnya tak kalah tragis seperti sang ibu. Dia mengalami depresi dan sering mengkonsumsi obat penenang. Pada 5 Agustus 1962, di kediamannya daerah Brentwood, California, wanita ini sudah ditemukan tak bernyawa oleh pembantu.

Beberapa bilang dia bunuh diri, namun dokter memperkirakan Monroe tidak sengaja menenggak obat penenang terlalu banyak. Penggoda nomor satu ini dimakamkan di Westwood Memorial, kota Los Angeles.