Merdeka.com - Sebuah bukti menunjukkan adanya kegiatan tamasya yang dilakukan oleh manusia purba ratusan ribu tahun lalu.

Namun, mereka bukan bertamasya di padang rumput. Keluarga ini bertamasya bersama gajah dan badak raksasa di sebuah danau.

Dilansir Live Science, tiga jejak kaki langka berusia 300.000 tahun ditemukan di situs fosil Paleotikum Bawah, Eropa. Jejak kaki ini milik manusia purba Homo heidelbergensis.

Spesies heidelbergensis hidup sekitar 700.000 hingga 200.000 tahun yang lalu. Spesies ini kini telah punah.

Heidelbergensis memang hidup berdampingan dengan gajah dan badak kuno raksasa pada zaman itu. Danau tempat jejak kaki itu merupakan danau kuno yang digunakan binatang-binatang itu untuk minum air.

Menurut arkeolog di Universitas Tübingen di Jerman, Flavio Altamura, jejak kaki manusia mungkin tertinggal saat tamasya kecil keluarga.

"Kami mungkin berpendapat bahwa sekelompok kecil hominin yang terdiri dari anak-anak sedang berjalan di antara gajah dan spesies lain di tepi danau purba yang berlumpur, mungkin mencari dan mengumpulkan makanan, atau mandi, atau sekadar bermain di sana," jelas Altamura.

Terkait identitasnya, Altamura juga mengatakan jika dua jejak kaki diyakini milik anak-anak.

"Karena dua jejak kaki terkait dengan individu muda, ini juga menjadi bukti keberadaan anak-anak di tempat tersebut," tambahnya.

Penemuan ini luar biasa karena tanda-tanda keberadaan anak-anak di situs prasejarah sangat langka. Peneliti biasanya harus mencari tulang anak-anak untuk membuktikkan keberadaan mereka.

Menurut jurnal Quaternary Science Review, danau tempat jejak kaki ini pernah dihuni oleh gajah prasejarah yang disebut Palaeoloxodon antiquus. Hewan ini memiliki gading lurus dan berat mencapai 13 ton.

Selain jejak kaki manusia, para peneliti juga menemukan jejak milik badak, yang mereka identifikasi milik Stephanorhinus kirchbergensis atau S. hemitoechus. Ini adalah jejak kaki badak pertama yang pernah ditemukan di Eropa.

Reporter magang: Yobel Nathania