Mantan Menteri Pertahanan Serukan AS Dukung Demonstran Hong Kong
Merdeka.com - Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis kemarin mengatakan unjuk rasa anti-pemerintah di Hong Kong 'bukanlah masalah internal' China dan Amerika sudah sepatutnya memberi dukungan moral kepada demonstran.
Dalam wawancara dengan Reuters di New York, Mattis mengatakan AS harus menyokong siapa pun yang membela hak asasi, termasuk demonstran Hong Kong.
"Ketika orang berjuang untuk hak asasi, saya merasa kita harus bersama mereka, meski cuma dari sisi moral," kata Mattis yang tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya Desember lalu karena tidak sepakat dengan kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump, seperti dilansir laman Channel News Asia, Selasa (10/9).
"Ini bukan masalah dalam negeri," kata Mattis. Pernyataan ini tampaknya akan mengusik Beijing yang sebelumnya mengecam demo rusuh para demonstran dan menuding AS serta Inggris yang mendalangi protes itu.
Trump sebelumnya menyebut demonstran itu para perusuh, tapi dia juga mengatakan China harus menghentikan keributan ini dengan cara manusiawi. Trump menuturkan, tindakan keras China terhadap demonstran akan membuat upaya dia mengakhiri perang dagang dengan China menjadi lebih sulit.
Menurut Mattis, langkah China yang ingin meloloskan undang-undang ekstradisi akan membuat orang di Hong Kong bisa diekstradisi ke China daratan dan itu adalah pelanggaran 'satu negara, dengan dua sistem' yang dirumuskan Inggris ketika melepaskan Hong Kong pada 1997.
"Mereka bilang akan menjadi satu negara dengan dua sistem, dan undang-undang ekstradisi ini melanggar itu," ujar Mattis yang akan meluncurkan sebuah memoar tentang perannya dalam perang AS di Irak dan Afghanistan.
Para pengunjuk rasa Sabtu lalu berkumpul di depan konsulat AS di Hong Kong dan mendesak Trump untuk membebaskan kota itu.
"Kita harus hati-hati. Kita tidak bermaksud mengatakan akan meluncurkan divisi Angkatan Udara ke-82 di Hong Kong untuk melakukan ini," kata Mattis. "Tapi secara moral? Ya kita harus mendukung mereka."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaSurat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca Selengkapnya"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.
Baca Selengkapnya