Merdeka.com - Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela telah mewariskan harta senilai Rp 50 miliar untuk anggota keluarga, Kongres Nasional Afrika masih menjabat, mantan stafnya, dan beberapa sekolah. Ini menurut surat wasiat Mandela dibacakan kemarin.

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Dikgang Moseneke mengatakan kepada wartawan pembagian harta Mandela, ditaksir senilai Rp 50 miliar (4,1 juta dolar Amerika) tidak termasuk royalti, telah diterima oleh keluarga Mandela sebelumnya pada Senin tanpa adanya pertentangan sejauh ini, seperti dilansir situs asiaone.com, Senin (3/2).

"Istri ketiga Mandela, Graca Machel, musti melepaskan klaimnya atas aset tersebut," kata Moseneke dalam sebuah jumpa pers, di mana dia merangkum bagian dari surat wasiat Mandela setebal 40 halaman itu.

Moseneke mengatakan beberapa aset akan dipecah untuk tiga konsorsium dibentuk Mandela, termasuk sebuah konsorsium keluarga dirancang untuk memfasilitasi lebih dari 30 anak, cucu dan cicitnya.

Pembacaan surat wasiat Mandela diperkirakan akan memicu babak baru perseteruan antar anggota keluarga besarnya atas warisan pahlawan antiapartheid itu.

Mandela, yang meninggal pada Desember tahun lalu di usia 95 tahun, meninggalkan aset meliputi sebuah rumah mewah di Kota Johannesburg, sebuah kediaman sederhana di pedalaman Provinsi Cape Timur, tempat Mandela berasal, serta royalti dari penjualan buku, termasuk otobiografinya berjudul 'Long Walk to Freedom'.

Namun, lebih nyata terlihat adalah warisan politik dan cap moral yang sudah dimanfaatkan oleh beberapa cucu dan cicitnya untuk memasarkan apapun mulai dari pakaian hingga program televisi.

Beberapa cucunya mulai menjual topi dan baju hangat bergambar Mandela dengan merek 'Long Walk to Freedom'. Dua dari cucu perempuannya menetap di Amerika Serikat membintangi sebuah program acara televisi bertajuk 'Being Mandela'.

Pemasaran agresif itu, serta pemberitaan mengenai perseteruan di antara keluarganya atas harta Mandela, menimbulkan kesan di Afrika Selatan bahwa beberapa anggota keluarganya telah mengeksploitasi salah seorang anggota keluarga mereka yang terkenal.