Malaysia Siap Bantu Indonesia Atasi Kebakaran Hutan
Merdeka.com - Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia (MESTECC) Yeo Bee Yin mengatakan, pihaknya siap membantu Indonesia untuk menangani kebakaran hutan yang mengakibatkan polusi udara di Malaysia. Dia menekankan, kebakaran hutan di Indonesia perlu segera dipadamkan.
"Pemerintah siap menawarkan segala bentuk bantuan untuk membantu Indonesia memadamkan kebakaran di Kalimantan dan Sumatra," kata Yeo Bee Yin di akun Facebook resminya.
Menurut Yeo, kebakaran hutan di Indonesia menjadi akar masalah kabut asap di Malaysia. Lebih lanjut Yeo mengatakan, pemerintah akan menempuh pendekatan diplomatik untuk meningkatkan urgensi pemerintah Indonesia, agar segera menindaklanjuti kabut asap lintas batas itu.
"Situasi kabut diperkirakan meningkat setelah arah angin musim hujan berubah arah di akhir September," imbuhnya.
Dikutip dari laman Malay Mail, Senin (9/9), pemerintah Malaysia telah berupaya menangani masalah kabut asap yang melanda wilayahnya. Yeo menjelaskan, upaya tersebut juga meliputi pertemuan dan kesepakatan multi-negara yang diadakan bulan lalu.
Selain Indonesia, pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan dilakukannya pemantauan dan peningkatan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan kabut asap lintas batas selama musim kemarau, dari Agustus hingga Oktober.
"Sayangnya, hanya sebulan setelahnya situasi kebakaran di Indonesia tidak menjadi lebih baik, tetapi lebih buruk," lanjutnya.
Menteri berusia 36 tahun itu mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengirim catatan diplomatik kepada pemerintah Indonesia. Surat resmi itu berisi urgensi untuk mengatasi kebakaran hutan di Indonesia.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia telah berkoordinasi dengan kementeriannya melalui Departemen Meteorologi dan angkatan udara. Koordinasi dilakukan untuk membuat penyemaian awan yang menghasilkan hujan buatan sebagai bantuan sementara.
"Namun, titik api di Indonesia perlu dipadamkan untuk menyelesaikan akar masalah kabut asap. Jika tidak, kabut akan kembali setelah hujan," ujar Yeo.
"Karenanya, urgensi sekarang adalah untuk Indonesia memadamkan api," tegasnya.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim.
Baca Selengkapnya