Malaysia bersumpah usir kapal China jika nekat masuk lagi ke lautnya
Merdeka.com - Insiden 100 kapal berbendera China yang masuk perairan tangkapan ikan Malaysia pekan lalu membuat Menteri Keamanan Nasional Shahidan Kassim naik pitam. Dia mengatakan Malaysia akan bertindak lebih tegas saban kali kapal asing dari negara manapun masuk perairan mereka.
Kantor Berita Malaysia Bernama melaporkan bila Shahidan akan menerapkan sanksi hukum jika kapal asing masih melanggar wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) kami, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (30/3).
"Kapal asing tidak punya tempat di wilayah kami," kata Shahidan.
Menurut Biro Maritim Malaysia (MMEA), kapal yang ditangkap dijadikan aset Angkatan Laut Malaysia. Tidak ada lagi kapal asing sejak titik penangkapan ikan di perairan dangkal ZEE Malaysia diterapkan.
Seratus kapal dari Tiongkok terpantau berada di perairan Luconia, di sisi selatan Laut China Selatan, dekat dengan Sabah. Tentera Laut Diraja Malaysia telah mengirim beberapa kapal patroli untuk memantau situasi lebih lanjut. Pengusiran akan dilakukan jika kapal-kapal China masih saja berada di sana mencari ikan.
Namun begitu, seruan tersebut masih dalam tahap investigasi, sambil memantau adakah gangguan serupa atau tidak beberapa waktu mendatang, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Wisma Putra.
Di parlemen, Wamenlu Malaysia Reezal Merican kerap mengungkap protes Kuala Lumpur terhadap Beijing terkait kapal mereka di masa lalu. Namun, protes tidak pernah digubris hingga insiden 100 China kapal pada 24 Maret.
Beijing mengklaim lebih dari 80 persen Laut China Selatan sebagai wilayah sah mereka. Kawasan perairan ini kaya sumber daya alam senilai USD 5 miliar. Klaim Tiongkok mengundang protes dari Vietnam, Brunei, Malaysia, Filipina, serta Taiwan yang juga merasa berhak atas perairan kaya sumber daya alam tersebut.
Belum lama, China bersengketa dengan Indonesia karena insiden di dekat Kepulauan Natuna. Kapal nelayan Kway Fey 10078 yang hendak ditangkap petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan, tiba-tiba dibebaskan paksa oleh kapal penjaga pantai China. Pemerintah Indonesia mengirim nota protes.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaKapal Kontainer Tabrak Jembatan di China Sampai Jalan Raya Terbelah Dua, Lima Kendaraan Terjun ke Sungai
Lima orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini dan beberapa lainnya terluka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBasarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaFOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaWN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnya