Merdeka.com - Pihak berwenang Prancis sedang menyelidiki dugaan sejumlah menteri dan pejabat pemerintah makan malam di restoran rahasia, melanggar pembatasan pandemi Covid-19.

Kantor kejaksaan Paris menyampaikan, sebuah penyelidikan dimulai pada Minggu terhadap kemungkinan tuduhan membahayakan dan kerja yang tidak diumumkan, dan untuk mengidentifikasi penyelenggara dan peserta pertemuan yang diduga terlibat dalam acara makan malam tersebut.

Sebuah dokumenter yang ditayangkan oleh saluran M6 Prancis selama akhir pekan menampilkan seorang pria tak dikenal mengatakan dia makan di dua atau tiga restoran rahasia “dengan sejumlah menteri”.

Sejumlah pejabat dengan cepat membantah pelanggaran tersebut.

Dilansir Al Arabiya, Selasa (6/4), Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin meminta polisi menyelidiki klaim tersebut.

Kantor kejaksaan mengatakan pada Senin, penyelidikan terus berlanjut meskipun ada laporan bahwa pria yang ditampilkan dalam film dokumenter tersebut telah mencabut klaimnya.

Restoran di Prancis ditutup sejak Oktober tahun lalu untuk memperlambat penyebaran virus corona. Prancis baru saja memulai lockdown parsial sebagai respons atas penuhnya ruang ICU oleh pasien Covid-19.

Juru bicara pemerintah, Gabriel Attal menyampaikan di stasiun televisi LCI pada Minggu malam, pihak berwenang telah menyelidiki laporan pesta rahasia dan restoran tempat berlangsungnya acara itu selama berbulan-bulan, dan 200 tersangka telah diidentifikasi dan menghadapi hukuman berat.

Para menteri, kata Attal, memiliki kewajiban menjaga diri tidak melakukan pelanggaran dan menjadi teladan.