Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahathir Mohamad Ingin Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan ke Malaysia

Mahathir Mohamad Ingin Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan ke Malaysia Mahathir Mohamad di sela KTT Kuala Lumpur 2019.. ©2019/Lim Huey Teng/Reuters

Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan Singapura dulunya adalah wilayah Johor dan Negara Bagian Johor seharusnya meminta Singapura dikembalikan kepada Johor dan Malaysia.

"Tapi tidak ada permintaan apa pun terhadap Singapura. Kita malah mengapresiasi kepemimpinan dari negara baru yang bernama Singapura ini," kata dia dalam sebuah pidato Ahad lalu di acara Kongres Survival Melayu bertajuk Aku Melayu: Survival Bermula di Selangor, seperti dilansir laman the Straits Times, Selasa (20/6).

Dr Mahathir juga mengatakan pemerintah Malaysia menganggap lebih berharga mereka mendapatkan Kepulauan Sipadan dan Ligitan di perairan Kalimantan dari Indonesia pada Pengadilan Internasional (ICJ) sementara menyerahkan wilayah kecil Pedra Branca kepada Singapura.

"Kita harusnya tidak hanya meminta Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita, tapi juga Singapura serta Kepulauan Riau karena wilayah itu masuk Tanah Melayu," kata pria berusia 96 tahun itu disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam pidato pembukaannya pada acara tersebut yang disiarkan langsung di media sosial, Mahathir yang juga anggota parlemen untuk Langkawi, mengatakan apa yang disebut Tanah Melayu itu dulunya adalah wilayah yang cukup luas, terbentang dari Isthmus Kra di selatan Thailand hingga ke Kepulauan Riau dan Singapura, tapi sekarang hanya sampai Semenanjung Malaysia.

"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaysia pun nanti akan diambil orang," kata dia.

Dia juga menuturkan Malaysia hari ini bukanlah milik bumiputera karena masih banyak orang Malaysia yang miskin dan mau menjual tanahnya.

Mahathir menyerukan hadirin untuk belajar dari sejarah.

"Kalau kita dulu salah maka kita harus memperbaikinya supaya tanah kita masih tanah Melayu."

ICJ pada 2002 menetapkan Sipadan dan Ligitan adalah milik Malaysia, bukan Indonesia.

Pada 2008 ICJ menetapkan Pedra Branca menjadi milik Singapura sementara wilayah di dekat Middle Rocks diberikan kepada Malaysia.

Pada 2017 Malaysia mengajukan perubahan keputusan kepada ICJ. Namun pada mei 2018, setelah Mahathir kembali menjadi perdana menteri, Malaysia mengumumkan tidak akan melanjutkan permohonannya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Penampilan Elegan dan Cantik Nagita Slavina Hadiri Acara Majalah Bazaar Indonesia, Netizen 'Wanita Mahal dan Berkelas'

Penampilan Elegan dan Cantik Nagita Slavina Hadiri Acara Majalah Bazaar Indonesia, Netizen 'Wanita Mahal dan Berkelas'

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga meraih penghargaan pada acara gergengsi tersebut sebagai Bazaar Icon 2023.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jenderal Polisi Anak Eks Panglima ABRI Pensiun, Sosok ini Ngaku Sedih 'Tongkatnya Ada di Ruangan Saya'

Jenderal Polisi Anak Eks Panglima ABRI Pensiun, Sosok ini Ngaku Sedih 'Tongkatnya Ada di Ruangan Saya'

Berikut momen sosok berpengaruh yang sedih saat Jenderal Polisi anak eks Panglima ABRI pensiun.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Cerita Sekpri Iriana Jokowi Awal Mula Ditugaskan ke Istana 'Saya Ada Kesalahan Apa ini'

Cerita Sekpri Iriana Jokowi Awal Mula Ditugaskan ke Istana 'Saya Ada Kesalahan Apa ini'

Berikut cerita Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi saat awal mula ditugaskan ke Istana.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jabatan Baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri, Setahun Lalu Dicopot Sebagai Kapolres Terseret Kasus Ferdy Sambo

Jabatan Baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri, Setahun Lalu Dicopot Sebagai Kapolres Terseret Kasus Ferdy Sambo

Berikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Vidio Original Series '96 Jam' Sabet Penghargaan di Asian Academy Creative Awards 2023

Vidio Original Series '96 Jam' Sabet Penghargaan di Asian Academy Creative Awards 2023

Teuku Rifnu Wikana berhasil meraih penghargaan Best Actor In A Supporting Role.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878

Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878

Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah

Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah

Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.

Baca Selengkapnya icon-hand
FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event

FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event

Dalam acara tersebut setiap member NCT 127 menandatangani album mereka untuk 35 NCTzen.

Baca Selengkapnya icon-hand
Lagu Sedih Melayu di Indonesia Diubah jadi Koplo, Perempuan Malaysia Ini Kaget ‘Ya Gak Jadi Sedih Lah’

Lagu Sedih Melayu di Indonesia Diubah jadi Koplo, Perempuan Malaysia Ini Kaget ‘Ya Gak Jadi Sedih Lah’

Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan asal Malaysia yang kaget saat mendengar lagu sedih Malaysia malah diubah aransemennya jadi dangdut koplo.

Baca Selengkapnya icon-hand
Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

DKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif

pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme

NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme

NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.

Baca Selengkapnya icon-hand