Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa Asing di AS Diminta Pulang Kampung Jika Kuliah Tetap Berlangsung Online

Mahasiswa Asing di AS Diminta Pulang Kampung Jika Kuliah Tetap Berlangsung Online universitas harvard. ©time.com

Merdeka.com - Mahasiswa asing yang kuliah di Amerika Serikat (AS) harus meninggalkan negara itu atau berisiko dideportasi jika kampus mereka hanya menerapkan kuliah online, demikian diumumkan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) AS pada Senin.

Langkah ini dapat berdampak pada ribuan mahasiswa asing yang kuliah di sejumlah universitas atau berpartisipasi dalam program pelatihan, serta studi non-akademik atau kejuruan.

Universitas-universitas negeri mulai membuat keputusan untuk beralih ke pembelajaran online akibat pandemi virus corona. Di Harvard, misalnya, semua instruksi pembelajaran akan dikirim secara online, termasuk untuk mahasiswa yang tinggal di kampus.

"Departemen Luar Negeri AS tidak akan mengeluarkan visa untuk mahasiswa yang terdaftar di kampus dan/atau program yang sepenuhnya online untuk semester musim gugur dan Pabean AS dan Perlindungan Perbatasan tidak akan mengizinkan siswa ini untuk memasuki Amerika Serikat," jelas ICE dalam rilisnya, dilansir CNN, Selasa (7/7).

Ada pengecualian untuk universitas yang menggunakan model hybrid, seperti campuran kelas online dan kelas tatap muka.

Wakil Presiden Dewan Pendidikan Amerika, Brad Farnsworth mengatakan pengumuman itu mengejutkannya dan banyak pihak lainnya.

"Kami pikir ini akan menciptakan lebih banyak kebingungan dan ketidakpastian," kata Farnsworth, yang organisasinya mewakili sekitar 1.800 perguruan tinggi dan universitas.

Farnsworth mengatakan, salah satu keprihatinan dengan pedoman baru ini adalah apa yang akan terjadi jika situasi kesehatan masyarakat memburuk pada musim gugur dan universitas-universitas yang telah menawarkan kelas secara langsung merasa bahwa mereka harus mengubah semua program secara online agar tetap aman.

Presiden Universitas Harvard, Larry Bacow mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin malam, "kami sangat prihatin bahwa pedoman yang dikeluarkan hari ini oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS memberlakukan pendekatan tumpul, satu ukuran untuk semua masalah yang kompleks kepada mahasiswa internasional, khususnya mereka yang tergabung dalam program online, beberapa pilihan di luar meninggalkan negara ini atau pindah kampus."

Pedoman itu, lanjut Bacow, "merusak pendekatan bijaksana yang diambil demi para mahasiswa oleh begitu banyak lembaga, termasuk Harvard, untuk merencanakan melanjutkan program akademik sambil menyeimbangkan tantangan kesehatan dan keselamatan pandemi global."

"Kami akan bekerja erat dengan perguruan tinggi dan universitas lain di seluruh negeri untuk memetakan jalur ke depan," jelasnya.

Pengumuman itu juga dapat mengakibatkan banyak mahasiswa asing yang telah membayar biaya sekolah yang mahal harus kembali ke negara asal mereka.

Menurut Lembaga Kebijakan Migrasi, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Washington, DC, sekitar 1,2 juta mahasiswa yang termasuk dalam visa pelajar terkena dampak. Mereka terdaftar di lebih dari 8.700 sekolah di seluruh negeri pada Maret 2018.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengantin Pria Tetap Ikut Kelas Online Meski di Pelaminan, 'Ku Akui Effort nya Mas Ini'

Pengantin Pria Tetap Ikut Kelas Online Meski di Pelaminan, 'Ku Akui Effort nya Mas Ini'

Berikut momen saat pengantin pria tetap ikut kelas online meski di pelaminan.

Baca Selengkapnya
Dikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka

Dikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka

Nah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apresiasi Perolehan Nilai Kompetensi Tertinggi, Kadiv Humas Beri Beasiswa 6 Bintara

Apresiasi Perolehan Nilai Kompetensi Tertinggi, Kadiv Humas Beri Beasiswa 6 Bintara

Nantinya e-Learning Humas Presisi akan dikembangkan dengan melibatkan pihak eksternal yang kompeten di bidangnya seperti PWI, Dewan Pers serta akademisi

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Baca Selengkapnya
Viral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Viral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Momen seorang mahasiswa sudah tulis tangan tugas kuliahnya selama 3 minggu dan hilang H-1 sebelum dikumpulkan, ternyata ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya
7 Macam Metode Belajar yang Bisa Bantu Kamu Cepat Paham dan Mudah Ingat

7 Macam Metode Belajar yang Bisa Bantu Kamu Cepat Paham dan Mudah Ingat

Praktik terdistribusi jadi salah satu metode belajar yang efektif agar lebih cepat memahami dan mengingat materi.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Penjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia

Mahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton

Baca Selengkapnya