Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Macam-macam Cara WNI Disandera Abu Sayyaf Kabur dari Penyekapan

Macam-macam Cara WNI Disandera Abu Sayyaf Kabur dari Penyekapan abu sayyaf. ©2016 jihadintel.meforum.org

Merdeka.com - Kelompok bersenjata Abu Sayyaf kerap menculik nelayan atau kru kapal-kapal Indonesia yang melewati wilayah kekuasaannya dan dijadikan tawanan. Mereka kemudian meminta pemerintah Indonesia membayar uang tebusan untuk membebaskan nelayan-nelayan tersebut.

Namun jika permintaan tidak dituruti, maka tawanan tak segan-segan akan dibunuh. Mengetahui nasibnya yang tak jelas, apakah akan selamat atau tidak, para tawanan Abu Sayyaf mencari cara untuk melarikan diri.

Berikut beragam cara WNI melarikan diri dari kelompok Abu Sayyaf:

Berenang Menyeberangi Lautan

Mohammad Sofyan (28), salah satu anak buah kapal tunda Charles 001 berhasil kabur dari sekapan Kelompok Militan Abu Sayyaf. Juru bicara militer Filipina menyatakan Sofyan kabur dengan cara berenang menyusuri perairan dangkal di hutan bakau antara Barangay Bual dan Bato-Itum, Kepulauan Jolo.

Sofyan ditemukan terapung, Rabu (17/8) pagi waktu setempat oleh nelayan setempat di pesisir Barangay Bual, Kota Luuk.

"Sandera berlari, kemudian berenang ke laut," kata Mayor Filemon Tan, juru bicara militer Filipina seperti dilansir Reuters.

Selain Sofyan, ABK tugboat Charles lainnya, Ismail, dikabarkan berhasil lari dari sekapan. Hanya saja keberadaan Ismail masih dicari karena mereka kabur dalam waktu berbeda.

Berdasarkan informasi tentara Filipina, Sofyan dan Ismail memutuskan kabur setelah anggota Abu Sayyaf mengancam bakal memenggal sandera Indonesia, karena tebusan tak kunjung dibayar. Tujuh awak kapal Charles ditawan sejak 23 Juni lalu. Abu Sayyaf menuntut tebusan sebesar 250 juta Peso.

Berhasil Kabur Setelah 10 Bulan Disekap

Dua WNI dilaporkan kabur dari penyanderaan milisi Abu Sayyaf di Filipina Selatan, 7 September 2017. Warga Indonesia tersebut melarikan diri setelah 10 bulan disekap.

Dari keterangan pejabat militer Filipina, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana, mereka ditemukan di sebuah kapal di Kota Indanan, di selatan Provinsi Sulu.

Sobejana tidak menyebut, apakah para WNI menderita cedera atau tidak. Namun, kedua orang itu telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa kondisi kesehatannya.

WNI yang berhasil kabur teridentifikasi sebagai Sawal Maryam dan Sarapuddin Koni. Dua orang itu diculik di lepas pantai Sabah, 19 November 2016.

Dilansir dari Associated Press, Kamis (7/9/2017), tak diketahui bagaimana kedua orang ini bisa kabur. Namun, Sobejana menyebut, sesaat sebelum mereka ditemukan militer Filipina terlibat baku tembak dengan milisi Abu Sayyaf di Talipao.

Hingga kini, Abu Sayyaf masih menyekap sekitar 17 warga asing yang terdiri dari seorang WN Belanda, 5 WNI, dan 7 warga Vietnam.

Kabur ke Hutan

Nelayan WNI, Muhammad Farhan (27), yang ditawan kelompok bersenjata Abu Sayyaf, akhirnya diselamatkan anggota militer Filipina dari Komando Mindanao Barat (WestMinCom) di Barangay Bato-Bato, Indanan, Sulu, kamis (15/1) sekitar pukul 18.45 waktu setempat.

Farhan diculik bersama dua nelayan WNI lainnya di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia pada 23 September 2019 lalu. Dua rekannya sudah diselamatkan lebih dulu bulan oleh tentara Filipina setelah baku tembak selama sekitar 30 menit.

Menurut Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, Komandan WestMinCom, pasukannya melancarkan "serangkaian operasi intelijen dan kontak senjata" yang berujung pada penyelamatan Farhan.

Farhan dilaporkan berhasil melarikan diri dari para penculiknya dan seorang warga setempat kemudian mengabarkan ke tentara tentang lokasi keberadaan Farhan.

"Dia melarikan diri dua hari lalu dari para penculiknya Abu Sayyaf di daerah hutan Barangay Kagay, Indanan. Seorang warga sipil kemudian melihat dia dan melapor kepada salah satu dari dua unit kami bahwa dia (Farhan) berhasil kabur dari para penculiknya. Setelah berkoordinasi dengan tentara kami dia berhasil dijemput di Barangay Bato-Bato, Indanan sekitar pukul 18.45," kata Mayor jenderal Corly Vinluan Jr, Komandan Pasukan Gabungan Sulu, seperti dilansir CNN Filipina, Rabu (15/1).

Tenggelam Saat Mencoba Menyelamatkan Diri

Pada April 2019, WNI bernama Heri Ardiansyah mencoba melarikan diri dari tawanan Abu Sayyaf dengan cara berenang ke Pulau Bangalao. Dia nekat melakukan hal ini bersama rekannya, Hariadin. Namun nyawa Hariadin tak tertolong karena tenggelam. Sedangkan Heri Ardiansyah selamat.

Hariadin dikabarkan meninggal dunia di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan pada Jumat (5/4/2019) pukul 18.00 waktu setempat.

Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang WN Malaysia, Jari Abdullah, diculik di Perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia pada tanggal 5 Desember 2018.

Ketiganya diculik oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan SN259/4/AF.

Pada tanggal 5 Desember 2019, 2 orang ABK/WNI bersama 1 orang WN Malaysia telah menjadi korban penculikan kelompok bersenjata pada saat bekerja pada kapal ikan SN259/4/AF berbendera Malaysia di perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Letkol Inf. Nur Wahyudi yang Baru Dilantik Jadi Dansat-81 Kopassus, Istrinya Bukan Orang Sembarangan

Mengenal Sosok Letkol Inf. Nur Wahyudi yang Baru Dilantik Jadi Dansat-81 Kopassus, Istrinya Bukan Orang Sembarangan

Belum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.

Baca Selengkapnya
⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

Kisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,

Baca Selengkapnya
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Tiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu

Tiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu

Tim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Banyak Hantu di Rumah Pertama saat Berpangkat Letda, Cerita Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo Sering Menyetel Kaset Ngaji

Banyak Hantu di Rumah Pertama saat Berpangkat Letda, Cerita Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo Sering Menyetel Kaset Ngaji

Mayjen Kunto Arief Wibowo mengaku pernah mendapatkan gangguan saat tinggal di rumah dinas ketika berpangkat Letda.

Baca Selengkapnya
Kades di Sukabumi Panik Didatangi Mayjen Kunto Arief Sambil Bawa Prajurit TNI Secara Tiba-tiba

Kades di Sukabumi Panik Didatangi Mayjen Kunto Arief Sambil Bawa Prajurit TNI Secara Tiba-tiba

Momen Mayjen Kunto Arief Wibowo lakukan kunjungan mendadak ke rumah seorang kepala desa di Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.

Baca Selengkapnya