Lima anak kecil diperintahkan ISIS eksekusi mati tahanan
Merdeka.com - Lima bocah laki-laki menjadi algojo eksekusi tahan an dalam video propaganda terbaru Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Bocah-bocah itu berusia 10 hingga 12 tahun.
Masing-masing dari mereka diperintahkan membunuh satu pria dewasa berpakaian oranye khas tahanan ISIS. Video sadis itu beredar sepekan terakhir di Internet.
The Independent melaporkan, Sabtu (27/8), lima anak kecil itu orang tuanya adalah anggota ISIS. Dari identifikasi situs pemantau terorisme, SITE, kelima bocah ini berasal dari Inggris, Mesir, Kurdi, Tunisia, dan Uzbekistan.
Lima anak itu memamerkan pistol ke kamera, sebelum kemudian menembakkanya ke kepala masing-masing tahanan. SITE menyatakan video mengerikan ini direkam di Kota Raqqa, Suriah.
Prajurit muda ISIS eksekusi tahanan (c) 2016 Merdeka.com/SITE/Daily MailSurat kabar the Daily Mail menyatakan salah satu bocah yang menjadi eksekutor itu adalah anak yang lahir di Inggris. Dia diidentifikasi bernama Abu Abdullah al-Britani. Abdullah ikut hijrah bersama orang tuanya dari Inggris menuju Suriah demi membela panji-panji khilafah.
Video ini hanya satu dari sekian propaganda ISIS yang menunjukkan mereka punya generasi militan baru masih berusia anak-anak. Para prajurit khilafah itu mencitrakan diri siap berperang jangka panjang karena sudah memiliki anggota ideologis berusia muda.
Prajurit anak-anak itu berulang kali diminta mengeksekusi mati tahanan ISIS, entah itu tentara musuh ataupun warga dianggap mata-mata.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaMenamai anak dengan bahasa Jawa yang bermakna indah bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaTNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya