“Everything Will Be OK”, Foto Demonstran Muda yang Tewas Tertembak di Myanmar Viral
Merdeka.com - “Everything will be OK,” begitu tulisan di kaos hitam yang dipakai Angel, gadis 19 tahun saat ikut berunjuk rasa menentang kudeta di Myanmar kemarin.
Walaupun dia tahu, segalanya tak akan baik-baik saja. Karena sebelum ikut demo, dia telah menyiapkan tanda golongan darahnya, nomor kontaknya, dan sebuah permintaan untuk mendonasikan bagian tubuhnya jika kejadian buruk menimpanya.
Angel, seorang penari dan juara taekwondo, juga dikenal sebagai Kyal Sin, akhirnya tewas setelah ditembak di kepala saat berunjuk rasa di jalanan kota Mandalay.
Foto-foto Angel saat unjuk rasa muncul dan langsung viral di media sosial, termasuk kalimat dalam kaosnya tersebut. Pada Rabu, PBB melaporkan 38 orang tewas dalam unjuk rasa paling mematikan di sejumlah kota di Myanmar.
Juru bicara junta militer tak menanggapi permintaan komentar terkait pembunuhan tersebut.
Myat Thu, yang bersama Angel saat unjuk rasa, mengenang perempuan muda pemberani itu yang menyiapkan air untuk para pengunjuk rasa agar mereka bisa membersihkan gas air mata dari matanya, dan dia yang melempar kembali selongsong gas air mata ke arah polisi.
“Ketika polisi menembak, dia mengatakan kepada saya ‘Duduk! Duduk! Peluru akan mengenaimu. Kamu terlihat seperti sedang di atas panggung’,” kata Myat Thu (23), dikutip dari Reuters, Kamis (4/4).
“Dia perhatian dan melindungi yang lain seperti seorang sahabat.”
Myat Thu mengatakan dia dan Angel di antara ratusan orang yang berkumpul secara damai di kota terbesar kedua Myanmar itu untuk menentang kudeta dan menyerukan pembebasan pemimpin sipil yang ditangkap, Aung San Suu Kyi.
Sebelum kekerasan polisi, Angel terdengar di video berteriak, “Kami tak akan lari” dan “darah tak harus ditumpahkan”.
Pertama, kata Myat Thu, polisi menembak mereka dengan gas air mata. Kemudian datang peluru. Gambar-gambar yang diambil sebelum Angel tewas menunjukkan dia berbaring untuk berlindung di samping spanduk unjuk rasa, dengan kepala sedikit terangkat.
Orang-orang berhamburan. Myat Thu tak lama mendapat pesan: Seorang gadis meninggal.
“Saya tidak tahu kalau itu dia,” ujarnya, tapi foto-foto kemudian muncul di Facebook menunjukkan Angel terbaring di samping korban lain.
©InstagramSeorang penari
Myat Thu kenal Angel di kelas taekwondo. Angel ahli bela diri termasuk sebagai seorang penari di DA-Star Dance Club Mandalay, seperti ditampilkan dalam unggahan videonya di Facebook.
Dia juga membagikan rasa bangganya pertama kali ikut mencoblos pada pemilu 8 November 2020, dalam foto yang diunggahnya dia mencium jarinya yang telah diwarnai tinta tanda dia telah menggunakan hak pilihnya.
“Pemilihan pertama kali saya, dari lubuk hati terdalam,” tulisnya, disertai enam tanda hati berwarna merah.
“Saya melakukan kewajiban saya untuk negara saya.”
Angkatan darat Myanmar menggulingkan kekuasaan untuk membatalkan suara rakyat, menuding kemenangan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu kyi karena adanya kecurangan. Tuduhan tersebut dibantah KPU.
Pada hari berlangsungnya kudeta, 1 Februari, Angel berseloroh di Facebook dia tak tahu apa yang terjadi ketika jaringan internet diputus.
Pada hari-hari berikutnya, dia mempertegas sikapnya – turun ke jalan mengibarkan bendera merah NLD. Dalam sejumlah foto, dia berpose saat ayahnya mengikatkan pita merah di pergelangan tangannya.
Dia tak gentar walaupun unjuk rasa semakin berbahaya dan junta mengerahkan pasukan tempur dengan senapan serbu bersama polisi.
Seperti Angel, puluhan pengunjuk rasa ditembak di kepala, memicu kecurigaan para kelompok HAM bahwa mereka dengan sengaja ditargetkan. Seorang perempuan – seorang pejalan kaki – ditembak di kepala di Mandalay pada Minggu.
Angel tahu dia mempertaruhkan nyawanya.
Salah seorang temannya, Kyaw Zin Hein, membagikan pesan terakhir Angel kepadanya melalui media sosialnya. Pesan itu berbunyi: “Mungkin ini terakhir kalinya kukatakan ini. Aku sangat mencintaimu. Jangan lupa”.
Di Facebook, Angel mengunggah rincian riwayat medisnya dan meminta agar bagian tubuhnya disumbangkan jika dia tewas. Pesan duka cita dan pujian membanjiri akunnya pada Rabu.
“Dia gadis yang ceria, dia sangat mencintai keluarganya dan juga ayahnya,” kata Myat Thu, yang saat ini dalam persembunyian.
“Kita tidak sedang berperang. Tak ada alasan menggunakan peluru tajam terhadap rakyat. Jika mereka manusia, mereka tak akan melakukannya.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Baca SelengkapnyaVideo lawas saat Shin Tae-yong dan tim asuhannya dilempar telur dan bantal guling.
Baca SelengkapnyaTak sengaja melihat seorang bapak mengabadikan foto wisuda anaknya, pria ini sontak membantu mengabadikan momen kebersamaan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaMomen para pengendara mobil arogan yang viral di media sosial memang sering membuat publik geleng-geleng kepala
Baca SelengkapnyaLebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaMomen orang Bandung kaget lihat lalu lintar di Medan. Banyak yang terobos lampu merah.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSebanyak 16 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut. Papua Nugini kini menetapkan status darurat nasional selama 14 hari.
Baca Selengkapnya