Lawan Kritik Penindasan Muslim, China Rilis Dokumenter Penyerangan Milisi Separatis
Merdeka.com - China merilis sebuah film dokumenter langka untuk pertama kalinya yang menampilkan beberapa serangan mematikan yang dilakukan kelompok separatis Gerakan Islamis Turkistan Timur (ETIM) di Xinjiang, di tengah meningkatnya kecaman internasional atas penahanan dan penindasan Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di kamp-kamp di Xinjiang.
China menghadapi sejumlah kritikan dalam beberapa bulan terakhir dari PBB dan negara-negara barat terkait laporan penahanan jutaan orang, kebanyakan etnis Uighur, di kamp-kamp di Xinjiang dengan dalih memberantas ekstremisme.
Provinsi kaya sumber daya, Xinjiang, adalah rumah bagi 10 juta warga muslim Uighur berbahasa Turkik. Provinsi tersebut mengalami pergolakan selama beberapa tahun karena datangnya orang-orang Han.
Dalam sebuah laporan tentang Xinjiang yang dikeluarkan pada bulan Juli tahun ini, China membela diri, menggambarkan kamp sebagai pusat-pusat pendidikan ulang yang ditujukan untuk deradikalisasi Muslim Uyghur.
Tayangan dokumenter oleh CGTN yang dikelola pemerintah pada hari Sabtu menyalahkan ETIM sebagai sumber serangan teroris di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang dan hubungannya dengan kelompok-kelompok teroris internasional seperti Al Qaeda dan ISIS. Demikian dilansir dari laman Business Standard, Jumat (13/12).
Dokumenter berjudul "The Black Hand - ETIM and Terrorism in Xinjiang," menampilkan sejumlah serangan mematikan seperti bom mobil tahun 2013 di Alun-Alun Tiananmen, Beijing dimana para militan mengendarai SUV di tengah kerumunan wisatawan dan menewaskan sejumlah orang. Selain itu ditampilkan pula serangan teroris di Stasiun Kereta Kunming di Provinsi Yunnan pada 2014 lalu.
Menurut film tersebut, ETIM adalah bagian Pan-Turkisme dan Pan-Islamisme, yang diperkenalkan di Xinjiang pada akhir abad 19. Kelompok separatis disebut ingin mendirikan negara merdeka, disebut Turkistan Timur untuk memisahkan Xinjiang dari China.
Penayangan film dokumenter ini dilakukan setelah DPR Amerika Serikat melakukan voting pekan lalu yang mengesahkan UU sanksi kepada pejabat yang terlibat pelanggaran HAM di Xinjiang. RUU itu terfokus pada laporan penahanan massal jutaan warga Uighur dan mengusulkan pihak yang dianggap bertanggung jawab, termasuk Ketua Partai Komunis Xinjiang, Chen Quanguo, yang juga duduk di Politbiro yang beranggotakan 25 orang.
Film dokumenter itu juga memberikan rincian langka tentang ETIM, yang menyatakan gerakan itu didirikan pada tahun 1997 oleh Hesen Mexsum, seorang pria dari Kashi Xinjiang, yang dibunuh pasukan militer Pakistan tahun 2003.
Pada tahun 2002, Dewan Keamanan PBB menetapkan ETIM sebagai organisasi teroris.
Pada Desember 2003, Departemen Keamanan Publik China melarang organisasi tersebut. Ini adalah pertama kalinya pemerintah China secara resmi mengakui ada kelompok teroris beroperasi di dalam negeri.
Dalam film itu juga disebutkan polisi China telah menemukan bukti ETIM menerima dukungan signifikan dari Al Qaeda dan Osama bin Laden.
ETIM telah mengirim anggotanya ke kamp-kamp pelatihan Al Qaeda, tanpa menyebutkan di mana kamp-kamp itu berada. Setelah menyelesaikan pelatihan, beberapa anggota telah kembali ke China untuk melakukan tindakan teroris.
Sekitar 20.000 warga Uighur secara ilegal melarikan diri untuk bergabung dengan ISIS di Suriah dan beberapa ahli percaya jumlahnya sekitar 5.000 hingga 10.000, kata Li Wei, pakar kontra-terorisme di Institut Hubungan Internasional Kontemporer China di Beijing kepada Global Times.
ETIM adalah salah satu dari empat kelompok teroris "Turkistan Timur" yang diidentifikasi oleh polisi China. Kongres Uighur Dunia juga terlibat dengan serangan teroris yang terjadi di China dan itu adalah organisasi utama untuk membela kelompok-kelompok teroris lainnya, kata Li.
Li juga menilai ETIM berhasil menghasut para pemuda terlibat dalam aksi kekerasan dan terorisme melalui propaganda video maupun audio.
"Upaya anti-terorisme tidak hanya melibatkan operasi militer. Yang lebih penting, mereka harus bertujuan untuk menghentikan penyebaran ide-ide ekstremis di kalangan anak muda," pungkas Li.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaChina Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaFOTO: China Dilanda Gelombang Udara Dingin Mematikan, Lihat Ketebalan Saljunya Sangat Ekstrem
Suhu udara di China semakin turun di bawah titik beku hingga ke minus 40 derajat Celsius.
Baca SelengkapnyaHilang di Timor Leste, WN China Lagi Teliti Pertambangan Tewas Tanpa Busana di Perbatasan
Di lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.
Baca SelengkapnyaFOTO: Potret Ketabahan Warga Muslim China yang Jadi Korban Gempa Bumi di Gansu Menghadapi Tantangan Suhu Ekstrem di Tenda Darurat
Para korban sedang menghadapi tantangan suhu yang dingin ekstrem pada malam hari di bawah nol derajat celcius.
Baca SelengkapnyaFOTO: Keindahan Tembok Besar China Memutih Berselimut Salju
Suhu rendah yang melanda bagian utara Beijing menyebabkan Tembok Besar China di wilayah Shuiguan memutih berselimut salju
Baca SelengkapnyaPria Mahasiswa di China Ini Unggah Momen Ditegur WNA saat Sahur Dini Hari, Tuai Pro Kontra Warganet
Viral WNI di China unggah momen ditegur orang Laos saat sahur dini hari, tuai pro kontra warganet.
Baca Selengkapnya