Laporan Intelijen AS Sebut China Umumkan Data Palsu Soal Angka Kematian Karena Corona
Merdeka.com - Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat yang diajukan pekan lalu ke Gedung Putih mengklaim para pejabat China menyembunyikan tingkat penyebaran wabah virus corona di negara itu. Intelijen AS menyebut China tidak melaporkan angka kematian dan angka kasus. Demikian dilaporkan Bloomberg kemarin.
Bloomberg menulis, dua pejabat, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan laporan itu menyimpulkan bahwa jumlah orang China yang terkait dengan infeksi virus corona itu palsu dan mengurangi angka kematian sebenarnya.
Wakil Presiden AS, Mike Pence dalam wawancara bersama CNN pada Rabu mengkritik peran Beijing dalam menghadapi krisis kesehatan ini.
"Kenyataannya adalah bahwa kita bisa lebih baik jika China lebih terbuka," kata Pence, dilansir dari The Times of Israel, Kamis (2/4).
"Apa yang tampak jelas sekarang adalah bahwa jauh sebelum dunia mengetahui pada bulan Desember China sedang menghadapi ini, dan mungkin sebulan lebih awal dari itu, bahwa wabah itu nyata di China."
Laporan Newsweek awal pekan ini mengatakan, kematian di China sebenarnya bisa mencapai puluhan ribu dibandingkan dengan sekitar 3.000 kematian yang dilaporkan sejauh ini. Newsweek mencatat bahwa foto-foto telah beredar di media China tentang ribuan guci yang tiba di Wuhan, tempat wabah awalnya terkonsentrasi akhir tahun lalu, dan mengatakan orang-orang telah diperintahkan untuk mengambil abu dari rumah duka di kota.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China pada Rabu melaporkan 36 kasus Covid-19 baru, sehari setelah mengumumkan kasus tanpa gejala akan dimasukkan dalam data resmi.
Langkah untuk mengungkapkan jumlah kasus tanpa gejala terjadi di tengah pengawasan angka-angka yang dilaporkan China, yang sebelumnya hanya mencakup orang-orang yang menunjukkan gejala. Sementara proporsi orang yang tertular virus tetapi tetap tidak menunjukkan gejala saat ini tidak diketahui, para ilmuwan mengatakan "pembawa virus" ini masih dapat meneruskan Covid-19 ke orang lain yang akhirnya jatuh sakit.
Karena wabah domestik di China sebagian besar telah mereda, beberapa orang mempertanyakan apakah kegagalan negara untuk menghitung kasus tanpa gejala akan mengarah pada peningkatan infeksi. China, tempat virus pertama kali terdeteksi pada Desember, telah mencatat total 81.554 kasus Covid-19 dan 3.312 kematian akibat penyakit itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024
Harta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaBulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024
Penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bilang Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Anies: Jangan Berlindung Dalam Kerahasiaan Ketika Tak Bisa Jelaskan
Menurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca SelengkapnyaBRIN Ungkap Banyak TKA China di Indonesia, Jubir AMIN: Sangat Menyakiti Rakyat
Mantan Wakil Menteri ATR/ Wakil Kepala BPN itu menyebut tanggapan Menko Marves itu tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca SelengkapnyaKritisi Lahan Prabowo, Anies Mengaku Pakai Data Milik Jokowi
Anies mengakui data lahan Prabowo bersumber dari Jokowi saat debat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca Selengkapnya