Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lakhdar Brahimi gantikan Kofi Annan pimpin misi damai Suriah

Lakhdar Brahimi gantikan Kofi Annan pimpin misi damai Suriah Lakhdar Brahimi. (theelders.org)

Merdeka.com - Teka-teki siapa pengganti Kofi Annan sebagai utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) buat menyelesaikan konflik Suriah akhirnya terjawab. Lakhdar Brahimi, diplomat senior dan mantan menteri luar negeri Aljazair, ditunjuk sebagai pemimpin misi perdamaian baru itu.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (10/8), seorang diplomat di Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Brahimi dipilih langsung oleh Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon. "Mungkin pekan depan bakal diumumkan, selama dia masih setuju atas penunjukkan itu," kata sumber itu. Hingga berita ini diturunkan, Brahimi belum memberikan pernyataan apapun. Dia dijadwalkan memulai misi pada 31 Agustus.

Di masa lalu, Brahimi tercatat dua kali memimpin misi serupa, pertama di Afghanistan pada 2001 dan dua tahun kemudian di Irak. Brahimi menjabat menteri luar negeri Aljazair sejak 1991 sampai 1993. Di era 1980-an, dia menjadi utusan Liga Arab buat menengahi Perang Libanon.

Sampai saat ini tugas misi perdamaian PBB di Suriah selanjutnya masih dibahas. Tugas rombongan pemantau perdamaian pertama bakal berakhir akhir bulan ini

Kofi Annan awal bulan ini menyatakan mundur dari posisi utusan khusus Dewan Keamanan dan Liga Arab. Dia menyatakan hal itu dalam konferensi pers di Kota Jenewa, Swiss. Tiga bulan lalu dia menawarkan enam solusi perdamaian bagi pihak Presiden Basyar al-Assad dan pemberontak. Namun sampai sekarang tidak ada satupun poin usulannya dilaksanakan. "Pendekatan militer semakin dominan di lapangan dan negara anggota Dewan Keamanan PBB juga tidak bersatu sehingga efektivitas peran saya di lapangan semakin lemah," kata Annan.

Pertempuran sampai saat ini masih berkecamuk di Kota Aleppo, sebelah utara Damaskus. Pihak oposisi menyatakan mundur dari pos mereka di daerah Salahudin.

Sejak konflik bersenjata meletup Maret tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sekitar 20 ribu orang tewas dan lebih dari sejuta lainnya mengungsi. Pada 14-15 Agustus mendatang, Organisasi Konferensi Islam mengadakan pertemuan darurat di Kota Mekkah, Arab Saudi, membahas sanksi bagi rezim Assad.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
KLHK Terjunkan Penembak Bius Atasi Konflik Harimau dengan Manusia

KLHK Terjunkan Penembak Bius Atasi Konflik Harimau dengan Manusia

Atasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius

Baca Selengkapnya
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana

Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana

Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal

5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal

Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut

Baca Selengkapnya
NasDem Minta Ari KSP Tak Ikut Campur Pertemuan Paloh-Jokowi: Ada Masalah sama Bapak Saya?

NasDem Minta Ari KSP Tak Ikut Campur Pertemuan Paloh-Jokowi: Ada Masalah sama Bapak Saya?

Ia membantah pernyataan bahwa Paloh yang memohon bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya