Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kuala Lumpur Lockdown Penuh karena Kasus Covid-19 Melonjak

Kuala Lumpur Lockdown Penuh karena Kasus Covid-19 Melonjak Kuala Lumpur, Malaysia. ©Pixabay

Merdeka.com - Menteri Senior Malaysia, Ismail Sabri Yakob menyampaikan pada Rabu (5/5), Kuala Lumpur dan Johor Baru merupakan beberapa tempat yang akan berada di bawah perintah pengendalian pergerakan (MCO) atau lockdown dari 7-20 Mei, saat pemerintah kembali memperketat pembatasan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Pernyataan ini disampaikan setelah Ismail pada Selasa mengatakan enam distrik di Selangor akan lockdown mulai 6-17 Mei.

“Dari 1 April sampai 27 April, Kementerian Keseharan memverifikasi ada 17 klaster baru di Kuala Lumpur, dengan angka kasus harian yang meningkat. Setelah mengevaluasi pemaparan dan saran kementerian kesehatan, pemerintah sepakat memberlakukan MCO di seluruh Kuala Lumpur dari 7 Mei sampai 20 Mei,” jelasnya, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (6/5).

Untuk distrik Johor Bahru, Kulai, dan Kota Tinggi, kementerian kesehatan melaporkan tingginya jumlah kasus aktif dengan banyak kasus sporadis dalam komunitas.

“Di samping itu, tiga distrik di negara bagian ini merupakan zona merah dengan kasus melebihi 150,” jelasnya.

Ismail Sabti mengatakan, setelah pengujian risiko, pihaknya memutuskan tiga distrik di Johor akan diberada di bawah MCO mulai 7 Mei sampai 20 Mei.

Selain itu, 14 kecamatan di Besut, Terengganu, serta kecamatan Taiping di Perak juga akan ditempatkan di bawah MCO. Untuk wilayah di bawah MCO, acara sosial seperti pernikahan dan reuni dilarang, termasuk makan di restoran.

Sementara itu, sekolah di Selangor, Kuala Lumpur dan Putrajaya akan ditutup pada Kamis dan Jumat,

“Setelah memeriksa dan mengevaluasi kembali situasi (Covid-19) di negara bagian, pagi ini kami memutuskan bahwa semua institusi pendidikan di negara bagian, tidak terbatas pada enam distrik di bawah MCO, akan ditutup mulai 6 Mei,” jelas Kepala Menteri Selangor Amirudin Shahri mengatakan dalam konferensi pers

“Dengan ini, maksud saya semua sekolah termasuk madrasah yang berada di bawah negara akan ditutup. Kami berharap sekolah swasta akan mengikuti dan menghentikan operasinya juga sampai setelah Hari Raya atau setelah periode Belajar Mengajar di Rumah (PDPR) yang saat ini ditetapkan selama 10 hari setelah Hari Raya.”

“Menurut kami, risiko di sekolah sangat tinggi. Meskipun saya mengakui fakta bahwa sekolah sangat mematuhi SOP, sejumlah besar kasus di negara bagian saat ini melibatkan sekolah. Itu menyebar, di antara para guru dan staf dan semua,” lanjutnya.

Kementerian Pendidikan menambahkan dalam sebuah pernyataan, sekolah di Kuala Lumpur dan Putrajaya juga akan ditutup pada 6 Mei dan 7 Mei.

Keputusan Kementerian Pendidikan untuk menutup sekolah untuk mengurangi pergerakan dalam komunitas dan antar negara bagian, mengingat dua distrik federal ini berbatasan dengan distrik Selangor.

Pekan lalu, Menteri Pendidikan Radzi Jidin mengatakan sekolah akan ditutup selama dua pekan setelah libur Hari Raya selama sepekan.

Setelah itu, libur sekolah tengah tahun akan dimulai dari 28 Mei atau 29 Mei hingga 12 Juni atau 13 Juni, tergantung negara bagian.

Pada hari Rabu, Malaysia mencatat 3.744 kasus Covid-19 baru, sehingga totalnya menjadi 424.376.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya
7 PPLN Kuala Lumpur Dinonaktifkan, PSU Diambil Alih KPU RI

7 PPLN Kuala Lumpur Dinonaktifkan, PSU Diambil Alih KPU RI

KSK dilakukan pada hari Sabtu tanggal 9 Maret 2024 dan TPS pada Minggu tanggal 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya