Krimea beralih ke waktu Moskow
Merdeka.com - Jam di stasiun kereta utama di Kota Simferopol kemarin melompat dari pukul 22.00 menjadi tengah malam ketika Krimea beralih ke penggunaan waktu Moskow, sebuah tindakan akhir untuk merampungkan penggabungan dengan Rusia.
Ratusan orang berkumpul di alun-alun kereta untuk upacara perubahan waktu itu sambil melambai-lambaikan bendera nasional Rusia dan meneriakkan 'Krimea! Rusia!', setelah Moskow resmi menganeksasi wilayah di Semenanjung Laut Hitam itu dari Ukraina pada 21 Maret, seperti dilansir situs asiaone.com, Ahad (30/3).
"Saya menyambut Anda dengan kembalinya kami ke rumah," kata Perdana Menteri Krimea yang baru, Sergei Aksyonov, di depan kerumunan warga.
"Saya yakin semua hal yang telah kita lakukan adalah untuk manfaat bagi Krimea dan warga Krimea," lanjut dia, sambil mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang disambut riuh tepuk tangan dari kerumunan massa.
Dengan terbungkus bendera Rusia dan beberapa di antara mereka meneteskan air mata bahagia, warga Krimea berkumpul di ibu kota provinsi Simferopol kemarin sambil menyanyikan lagu kebangsaan Rusia ketika jam beralih ke waktu Moskow.
"Ini adalah saat kebahagiaan bagi saya. Kita semua bermimpi akan hal ini tetapi tidak berani berpikir hingga akhirnya datang sekarang," ucap Tatiana, seorang pelayan berusia 35 tahun yang menari dengan iringan musik yang dimainkan di alun-alun.
Rekannya, Inga, mengatakan dia saat itu masih berusia sebelas tahun ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, yang kemudian memberikan kemerdekaan bagi Ukraina dan membelah Krimea dari Moskow.
"Saat itu hati saya menangis. Tapi sekarang telah bersukacita, kita telah kembali ke rumah. Kita dilahirkan pada waktu Moskow dan kita kembali lagi," ujar dia. "Saya mencintai warga Ukraina tetapi saya tidak mengakui Ukraina sebagai sebuah negara."
Krimea telah diperkenalkan dengan Rubel (mata uang Rusia) sebagai mata uang resmi mereka dan mulai membayar gaji pensiunan serta gaji pegawai pemerintah di berbagai unit sejak wilayah itu memilih mendukung bergabung dengan Rusia pada 16 Maret.
Kiev dan Barat telah mengecam tindakan aneksasi dilakukan Rusia terhadap Krimea, daerah miskin dengan populasi dua juta jiwa yang mayoritas warganya beretnis Rusia, sebagai hal ilegal dan merongrong perdamaian di Eropa.
Amerika Serikat dan Eropa menahan kerja sama dengan Moskow dan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia serta terhadap beberapa sekutu dekat Putin akibat tindakan itu, tapi masih menahan diri dari pemberian sanksi ekonomi yang keras.
Kiev telah memerintahkan pasukannya di Krimea untuk mundur ke daratan, mengakui kekalahan setelah tentara-tentara Rusia menyambar markas mereka di wilayah itu satu demi satu.
Sejumlah pejabat tingkat menengah Rusia saat ini berada di Simferopol untuk membantu pemerintah lokal agar membawa hukum dan peraturan di Krimea sejalan dengan aturan Rusia, sebuah proses yang akan diselesaikan pada akhir tahun ini.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Islam Selamatkan Nyawa 100 Orang Saat Teror Penembakan di Rusia, Sempat Giring Penonton ke Jalan Pintas
Penembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaFOTO: Wajah Babak Belur Empat Tersangka Penembakan Massal di Moskow Setelah Ditangkap
Empat tersangka penembakan massal di tempat konser Crocus City dekat Moskow telah ditangkap oleh otoritas Rusia.
Baca SelengkapnyaPenembakan Massal di Gedung Konser Moskor Tewaskan 60 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa
Informasi awal menyebut sekelompok orang bersenjata tiba-tiba melancarkan tembakan di dalam gedung Crocus City Hall hingga membuat gedung itu kebakaran hebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaJelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang, Mereka Hendak Kabur ke Ukraina
Rusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaIni Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur
Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaAntisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara
Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaBule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca Selengkapnya