Kotoran Berusia 2.500 Tahun Ungkap Fakta Mengagetkan di Masa Lalu Yerusalem

Merdeka.com - Sebuah analisis tinja dari dua toilet yang berasal dari zaman Alkitab di Yerusalem mengungkapkan bukti tertua dari parasit yang menyebabkan disentri.
Dilansir Live Science, parasit ini diketahui bernama Giardia duodenalis. Makhluk ini dapat menyebabkan disentri, infeksi usus yang menyebabkan diare berdarah yang parah dan sering disertai kram perut dan demam.
Dan parasit ini telah hidup di kotoran manusia sejak 2.500 tahun lalu. Bukti tersebut ditemukan dari dua toilet batu.
Toilet itu ditemukan di dua situs besar yang kemungkinan merupakan tempat tinggal elit yang berasal dari abad ketujuh hingga keenam SM.
Toilet ini terbuat dari blok batu yang memiliki permukaan melengkung untuk duduk, lubang tengah besar untuk buang air besar, dan lubang kecil yang mungkin untuk buang air kecil, dan terletak di atas jamban.
Sembuh tanpa antibiotik
Untuk membuktikan parasit ini bisa menyebabkan diare, peneliti dari Universitas Cambridge, Univeristas Tel Aviv, dan Otoritas Kepurbakalaan Israel menggunakan teknik yang disebut ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), yang dapat mendeteksi antigen.
Peneliti mengambil sampel parasit ini dari berbagai toilet kuno di Israel. Satu sampel dari lubang pembuangan di Rumah Ahiel, yang terletak tepat di luar tembok Kota Yerusalem, dan tiga sampel dari lubang pembuangan di Armon ha-Natziv, yang terletak sekitar 1,6 kilometer sebelah selatan kota.
Hasilnya, parasit G. duodenalis diketahui memproduksi dan melepaskan protein dinding kista. Organisme mengganggu lapisan pelindung usus manusia, memungkinkannya mendapatkan akses ke nutrisi di sana.
G. duodenalis sembuh dengan cepat tanpa antibiotik. Namun, karena parasit menembus lapisan usus, bakteri dan organisme lain juga dapat masuk, berpotensi membuat seseorang sangat kesakitan.
Keluarga atau staf
Menurut penulis utama studi, Piers Mitchell, dia tidak tahu berapa banyak orang pada zaman itu yang telah terinfeksi parasit ini. Namun, ada kemungkinan toilet itu digunakan oleh keluarga atau staf.
"Kami tidak dapat mengetahui jumlah orang yang terinfeksi berdasarkan sampel sedimen dari jamban komunal," ujar Mitchell.
"Ada kemungkinan toilet telah digunakan oleh keluarga dan staf, tapi itu hanya kemungkinan, karena tidak ada catatan yang menggambarkan etiket sosial semacam itu," tambahnya.
Penemuan G. duodenalis di toilet Zaman Besi merupakan "bukti paling awal yang diketahui. Tidak diketahui secara pasti waktunya, tetapi teks medis dari Mesopotami, salah satu masyarakat kompleks paling awal, merujuk pada masalah diare sekitar 3.000 hingga 4.000 tahun yang lalu.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya